REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sosial DKI beserta Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta menggelar Operasi Simpatik di perempatan jalan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, guna mengatisipasi maraknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
"Operasi Simpatik ini kita lakukan untuk menjaga ibu kota agar tetap aman dari maraknya PMKS, terutama menjelang bulan Ramadhan," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial Dinas Sosial DKI Prayitno di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (18/6).
Menurut dia, dalam operasi tersebut, kedua instansi juga terus mengingatkan masyarakat untuk tidak memberikan sedekah kepada para PMKS di pinggir-pinggir jalan. "Dalam operasi ini, kita bagikan bunga kepada para pengemudi kendaraan bermotor, sekaligus menyampaikan pesan untuk tidak memberi sedekah kepada PMKS di jalanan," ujar Prayitno.
Dia menuturkan sampai dengan saat ini, Jakarta masih menjadi kota incaran utama bagi para PMKS, karena pola pemikirannya masih dibayang-bayangi banyaknya rezeki di ibu kota. "Oleh sebab itu, dalam Operasi Simpatik kali ini, kita akan menyebarkan 160 personel Petugas Pelayanan Pengawasan Pengendalian Sosial (P3S) di 15 titik kawasan yang rawan PMKS," tutur Prayitno.
Penempatan ratusan personel petugas P3S tersebut, sambung dia, dilakukan untuk membatasi ruang gerak para PMKS, seperti penemis, gelandangan, pengamen dan anak jalanan.
Dia memaparkan 15 titik tersebut, antara lain perempatan Coca Cola, Senen, Galur, Kelapa Gading, Pramuka, Matraman, Taman Mini Indonesia Indah, Pasar Rebo, Trakindo, Fatmawati, Pejaten, Pancoran, Mampang Kuningan, Tugu Pemuda dan Slipi.