KKP Tegaskan Impor Ikan Tidak Dibutuhkan Jelang Lebaran

Red: Julkifli Marbun

Rabu 18 Jun 2014 12:23 WIB

Pekerja membongkar muatan ikan-ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta. Foto: Republika/Aditya Pradana Putra Pekerja membongkar muatan ikan-ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan impor ikan guna memenuhi pasokan menjelang Lebaran 2014 sebenarnya tidak dibutuhkan karena stok produksi di dalam negeri dinilai sudah memadai.

"Ikan tidak diperlukan dari impor karena pasokan dalam negeri cukup," kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP Saut Hutagalung di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pasokan ikan dipastikan bakal cukup, seperti di Jakarta menjelang Lebaran, karena biasanya ada pasokan ikan bandeng yang banyak terutama dari Makassar.

Untuk pasokan ikan, katanya, beragam dan bervariasi antardaerah, namun tetap dipastikan bahwa pasokan ikan akan tetap memadai dan terjaga.

Ia juga mengingatkan bahwa ikan untuk pertama kalinya menyumbang untuk inflasi pada Januari 2014.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) V 2014 di Jakarta, Rabu (21/5), mengatakan inflasi khususnya yang naik dengan tajam dan pergerakannya tidak stabil, merupakan musuh ekonomi karena menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Saya ingin mengajak kita memahami mengapa pengendalian inflasi penting. Inflasi adalah musuh ekonomi apalagi bila naiknya tajam dan terus berfluktuasi," kata Presiden Yudhoyono.

Menurut dia, kondisi harga yang naik dengan tinggi dan dengan pergerakan yang tidak stabil merupakan musuh ekonomi dan musuh rakyat.

Hal itu, ujar dia, karena pemerintah telah berusaha keras dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti dalam menaikkan upah pekerja tetapi bila harga terus melambung maka tentu semua itu tidak ada artinya.

Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menginginkan inflasi untuk harga kebutuhan pokok pada Lebaran 2014 tidak tinggi seperti yang sering dialami pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

"Terkait kesiapan Lebaran, kita tahu setiap Lebaran masalah suplai bahan pokok harga-harga meningkat luar biasa," kata Chairul Tanjung di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Jumat (16/5).

Untuk itu, ia ingin memastikan jajaran perekonomian bersiap agar harga tidak naik, seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga tingkat inflasi juga dapat terjaga dengan baik hingga akhir tahun.

Chairul yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) itu, berpendapat selama ini pengelolaan kebutuhan pokok lebih dititikberatkan kepada aspek permintaan, tetapi tidak pada sisi suplai atau pasokannya.