Abdurrahman bin Abu Bakar, Sang Mujahid Sejati (1)

Red: Chairul Akhmad

Rabu 18 Jun 2014 10:58 WIB

 Abdullah bin Abu Bakar merupakan lukisan nyata tentang kepribadian Arab dengan segala kedalaman ilmunya. Foto: Amolife.com Abdullah bin Abu Bakar merupakan lukisan nyata tentang kepribadian Arab dengan segala kedalaman ilmunya.

REPUBLIKA.CO.ID, Ia merupakan lukisan nyata tentang kepribadian Arab dengan segala kedalaman ilmunya.

Sementara ayahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang yang pertama kali beriman, ia masih tenggelam dalam kekafiran. Ia sosok yang keras kepala dan kokoh dan membela berhala-berhala Jahiliyah.

Pada Perang Badar, ia tampil dalam barisan penyerang di pihak kaum musyrik. Di Perang Uhud, ia mengepalai pasukan panah yang dipersiapkan Quraiys untuk menghadapi kaum Muslimin.

Sebelum kedua pasukan itu bertempur, terlebih dahulu seperti biasa diadakan duel.  Abdurrahman maju ke depan dan meminta lawan dari pihak Muslim.

Maka bangkitlah ayahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq, siap melayani tantangan anaknya. Namun Rasulullah SAW menahan sahabatnya itu dan menghalanginya melakukan perang tanding melawan putranya sendiri.

Walau bagaimanapun hormatnya Abdurrahman kepada ayahnya, dan begitu percayanya ia akan kebesaran jiwa dan keluruhan budi sang ayah, ia tak terpengaruh oleh keislaman Abu Bakar. Ia kokoh membela berhala-berhala Quraiys. Orang-orang seperti ini, tidak buta akan kebenaran, walaupun untuk mencapai hal itu diperlukan waktu yang lama.

Demikianlah, ketika Abdurrahman memeluk Islam dan kembali ke pangkuan agama yang haq, maka bercahayalah wajah Abu Bakar melihat putranya itu ketika menyatakan baiat kepada Rasulullah. Di waktu kafirnya, ia adalah seorang yang jantan, maka sekarang di waktu Islamnya pun, ia tetap jantan.

 

Sejak saat itu,  Abdurrahman berusaha sekuat tenaga untuk menyusul ketinggalan-ketinggalannya selama ini, baik di jalan Allah maupun di jalan Rasulullah dan orang-orang Mukmin.

Pada masa Rasulullah dan para khalifah sesudah beliau, Abdurrahman tak ketinggalan dalam mengambil bagian dalam peperangan, dan tak pernah berpangku tangan dalam jihad.

Dalam Perang Yamamah yang terkenal itu, jasanya amat besar. Keteguhan dan keberaniannya memiliki peran besar dalam merebut kemenangan dari tentara Musailamah Al-Kadzab dan orang-orang yang murtad.

Bahkan dialah yang menghabisi riwayat Mahkam bin Thufail, yang menjadi perencana bagi Musailamah. Dengan segala daya dan upaya ia berhasil mengepung benteng pertahanan mereka yang strategis.

Terpopuler