Abdullah bin Salam, Sang Penanti Rasul (3-habis)

Red: Chairul Akhmad

Selasa 17 Jun 2014 18:31 WIB

Husein diikenal sebagai pribadi baik hati, istiqamah dan jujur. Foto: Allposter.co.uk Husein diikenal sebagai pribadi baik hati, istiqamah dan jujur.

REPUBLIKA.CO.ID, Abdullah meminta keluarganya untuk merahasiakan keislaman mereka dari orang-orang Yahudi hingga waktu yang tepat.

Tak berapa lama kemudian, Abdullah bin Salam menemui Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah, orang-orang Yahudi suka berbohong dan sesat, saya meminta engkau memanggil ketua-ketua mereka, tapi jangan sampai mereka tahu kalau saya masuk Islam. Serulah mereka kepada agama Allah, saya akan bersembunyi di kamarmu mendengar reaksi mereka."

Rasulullah menerima permintaan tersebut. Beliau memasukkan Abdullah ke dalam bilik dan mengumpulkan para pemuka Yahudi.

Rasulullah membacakan kepada mereka ayat-ayat Alquran dan mengajak mereka memeluk Islam. Namun orang-orang Yahudi itu menolak, bahkan membantah kata-kata beliau.

Setelah mengetahui bahwa mereka enggan menerima seruannya, Rasulullah bertanya, "Bagaimana kedudukan Husen menurut kalian?"

"Dia pemimpin kami, kepala pendeta kami dan pemuka kami," jawab mereka.

"Bagaimana pendapat kalian kalau dia masuk Islam? Maukah kalian mengikutinya?" tanya Rasulullah.

"Tidak mungkin! Tidak mungkin dia masuk Islam," jawab mereka serentak.

Tiba-tiba Abdullah bin Salam keluar dari bilik Rasulullah dan menemui mereka seraya berkata, "Wahai kaum Yahudi, bertakwalah kepada Allah. Terimalah agama yang dibawa Muhammad. Demi Allah, sesungguhnya kalian sudah mengetahui bahwa Muhammad benar-benar utusan Allah. Bukankah kalian telah membaca nama dan sifat-sifatnya dalam Taurat? Demi Allah, aku mengakui Muhammad adalah Rasulullah. Aku beriman kepadanya dan membenarkan segala ucapannya."

"Bohong!" jawab mereka. "Kau jahat dan bodoh, tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah!"

Mereka pun meninggalkan Abdullah bin Salam dan Rasulullah SAW. "Kau lihat, wahai Rasulullah. Orang-orang Yahudi itu pendusta dan sesat. Mereka tidak mau mengakui kebenaran walaupun di depan mata," ujar Abdullah.

Abdullah bin Salam menerima Islam seperti orang yang kehausan dan merindukan jalan ke telaga. Lidahnya selalu basah oleh untaian ayat-ayat Alquran. Ia selalu mengikuti seruan Rasulullah sehingga beliau mengabarinya berita gembira tentang surga. (Dinukil dari 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni)

Terpopuler