REPUBLIKA.CO.ID, JEMEBER -- Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyelesaikan pembangunan sejumlah penunjang untuk operasional Bandara Notohadinegoro yang rencananya akan diterbangi oleh pesawat ATR 72-600 milik Maskapai Garuda Indonesia.
"Untuk pembangunan pagar yang mengelilingi bandara sudah rampung dan penebalan landasan pacu sebenarnya sudah selesai, tinggal memberi marka saja," kata Kepala Dinas Perhubungan Jember Isman Sutomo di Jember, Selasa (17/6)..
Maskapai Garuda Indonesia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk mengerjakan pagar yang mengelilingi bandara seluas 120 hektare dan penebalan landasan pacu yang lama sepanjang 1.560 meter karena hal tersebut merupakan syarat yang diajukan oleh maskapai berpelat merah tersebut.
Menurut dia, penebalan landasan pacu tersebut tinggal menunggu pengerasan saja sambil menunggu waktu dilakukan pendaratan perdana pesawat ATR 72-600 di bandara yang berada di Kecamatan Ajung tersebut. "Pemberian marka tersebut sebagai penunjuk pesawat saat mendarat dan lepas landas di Bandara Notohadinegoro. Pembuatan marka itu tidak akan membutuhkan waktu yang lama jika dibandingkan dengan penebalan landasan pacu," paparnya.
Ia mengakui bahwa Dishub Jember mengebut untuk mengerjakan pembangunan sejumlah penunjang operasional bandara karena biasanya kontrak kerja dalam unit layanan pengadaan dengan rekanan dilakukan selama 40 hari. "Pengerjaan sejumlah penunjang operasional bandara bisa rampung kurang dari 30 hari karena tidak jarang kami harus lembur untuk mengerjakan itu, agar bisa cepat selesai sebelum bulan Ramadhan," tuturnya.
Selain pagar dan penebalan landasan pacu, di Bandara Notohadinegoro Jember masih terlihat sejumlah pekerja melakukan penambahan luas tempat parkir pesawat terbang (apron) yang juga dikebut oleh pihak rekanan.
"Tidak lama lagi penambahan parkir pesawat juga tuntas dalam waktu dekat karena pihak rekanan juga mengebut untuk mengerjakan itu dan luasnya lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya, sehingga bisa menampung pesawat yang lebih besar atau untuk beberapa pesawat kecil," katanya.
Isman mengatakan tuntasnya pekerjaan pembangunan sejumlah penunjang operasional Bandara Notohadinegoro Jember akan mempercepat beroperasinya bandara dan pihaknya akan mengirim surat kepada Diren Penerbangan Udara Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara Wilayah III Juanda dan pihak Maskapai Garuda Indonesia.
"Setelah dilakukan verifikasi, maka tinggal menunggu waktu saja untuk operasional bandara yang berada di Kecamatan Ajung tersebut," ujarnya.
Dishub Jember telah menyiapkan anggaran sekitar Rp18 miliar dalam APBD 2014 untuk pembenahan Bandara Notohadinegoro dan dana itu digunakan untuk peralatan penerbangan termasuk x-ray, navigasi penerbangan, pemagaran di sekeliling bandara, pemeliharaan dan perbaikan ruangan, serta perpanjangan landasan pacu sepanjang 2.000 meter.