Di Bali, Masjid dan Mal Bersiap Sambut Ramadhan

Red: Agung Sasongko

Senin 16 Jun 2014 17:38 WIB

Sebuah masjid di Bali. Foto: Republika/Damanhuri Zuhri Sebuah masjid di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --  Dua pekan menjelang bulan Ramadhan, umat Islam di Bali mulai bersiap-siap dengan keperluan selama bulan puasa. Pada Ahad (15/6) kemarin, mereka memanfaatkan hari libur untuk berbelanja ke supermarket. Yang diburu adalah bahan keperluan seperti minyak goreng, susu dan beras.

"Iya inyak goreng penting selama Ramadhan, karena pasti diperlukan untuk menggoreng takjil saat berbuka," kata Rani, warga Denpasar Selatan.

Dikatakannya, kebetulan ada promo minyak goreng. Harga dua liter minyak goreng yang biasanya seharga Rp 26.000, dijual Rp 21.000. Bahkan sebutnya, untuk berbelanja dengan jumlah tertentu, bisa membeli minyak goreng kemasan isi dua liter seharga Rp 10.000.

Dikatakannya, kendati bulan puasa baru akan tiba sepuluh hari lagi, lebih bagus bagi ia dan keluarga untukl bersiap-siap lebih awal. Karena kalau sudah mendekati Ramadhan, ada kesibukan lain, dia khawatir tidak sempat lagi membeli hal-hal yang kesannya kecil.

"Apalagi kalau sudah masuk bulan puasa, mau ke luar rumah malasnya bukan main," katanya.

Sementara itu, menjelang bulan Ramadhan, masjid-masjid di Bali juga sudah mulai bersiap-siap dengan kegiatan tarawih dan ceramah Ramadhan.

Menurut Feri, takmir masjid Mujahidin Denpasar, pihaknya sudah jauh-jauh hari menghubungi para penceramah. Sebab kalau terlambat sebutnya, sulit mendapatkan penceramah, karena mereka sudah lebih dahulu menyetujui berceramah di tempat lain.

Terpopuler