REPUBLIKA.CO.ID, TANAH ABANG -- Menjelang Ramadhan, harga kurma di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat melambung tinggi. Kenaikan harga bisa mencapai Rp 30 ribu.

Elsa (19), penjual kurma di Pasar Tanah Abang, menjelaskan, kenaikan harga kurma terjadi sejak tiga minggu lalu. "Kurma Palmfruit tadinya harganya Rp 60 ribu per kilogram, sekarang Rp 80 ribu," ujarnya. Ia menambahkan, harga kurma berbeda-beda tergantung jenisnya.

Menurutnya, mendekati puasa, biasanya kurma Mesir yang paling banyak dicari. Harganya pun lebih terjangkau, hanya Rp 40 ribu per kg. Kurma paling mahal saat ini adalah kurma Nabi, harganya Rp 350 ribu per kg, padahal bulan lalu masih Rp 250 ribu per kg.

Meski begitu, Abuh, penjual kurma di pinggir jalan Tanah Abang, mengungkapkan, kurma Sakuri atau kurma Saudi lebih laris daripada kurma Nabi. Menurutnya, kurma Sakuri lebih ampuh menyembuhkan beragam penyakit. Harganya pun lebih murah, sekitar Rp 130 ribu per kg.

Abuh mengatakan, harga kurma akan terus naik hingga Ramadhan nanti. Bila sekarang Rp 75 ribu, saat bulan puasa bisa mencapai Rp 100 ribu. "Saya baru belanja tadi malam, harga stok baru sudah naik semua,"ujarnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, pembeli akan lebih banyak berdatangan saat bulan puasa.

Berbeda dengan Abuh, Elsa justru mengaku, tak akan terlalu banyak perbedaan pembeli saat Ramadhan. "Lebaran haji baru banyak yang cari kurma," tuturnya.

Kini harga kurma berkisar Rp 40 ribu sampai Rp 350 ribu, tergantung jenisnya. Kurma madu dijual Rp 50 ribu sampai Rp 75 ribu per kg, kurma Tunisia seharga Rp 60 ribu sampai Rp 80 ribu per kg, kurma Mejol Rp 200 ribu per kg, dan lainnya. Secara keseluruhan telah naik Rp 5.000 hingga Rp 30 ribu.