Hingga H+7, Korban Meninggal Mudik Lebaran 719 Orang

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Jumat 16 Aug 2013 16:46 WIB

 Sejumlah pemudik kendaraan roda dua berhenti di kawasan Lingkar Nagreg, Jawa Barat, Ahad (11/8).  (Republika/Adhi Wicaksono) Sejumlah pemudik kendaraan roda dua berhenti di kawasan Lingkar Nagreg, Jawa Barat, Ahad (11/8). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mencatat jumlah korban meninggal dalam kecelakaan lalu lintas arus mudik dan arus balik hingga Kamis (15/8) atau H+7 Lebaran 1434 H mencapai 719 orang.

"Pelaksanaan Operasi Ketupat 2013 hingga Kamis, total jumlah kecelakaan lalu lintas yakni 3.279 kejadian dengan korban tewas 719 orang," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Jumat (16/8).

Selain itu dia merinci jumlah korban luka berat 1.184 orang dan luka ringan sebanyak 4.326 orang.

Jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan hingga H+7 Ops Ketupat 2013, tercatat 6.991 unit dengan mayoritas sepeda motor sebanyak 4.159 unit.

Menurut dia, faktor penyebab utama kecelakaan dalam Operasi Ketupat 2013 yakni kelelahan. "Banyak yang tidak menghiraukan kondisi staminanya, ingin cepat-cepat sampai rumah, tapi padahal dia sudah lelah. Dia tancap terus, akhirnya kecelakaan," katanya.

Agus mengatakan kecelakaan yang disebabkan faktor kelelahan meningkat pada tahun ini yang tercatat 623 kejadian hingga H+7 pelaksanaan Ops Ketupat 2013. Sementara pada periode yang sama tahun 2012 terdapat 305 kecelakaan akibat kelelahan.

Untuk penyebab kecelakaan di posisi kedua yakni melanggar batas kecepatan, yang tercatat pada Ops Ketupat 2013 naik dari tahun 2012. "Hingga H+7, ada 332 laka karena tidak mematuhi batas kecepatan, kalau tahun lalu hanya 103 kejadian," katanya.

Sementara kecelakaan yang disebabkan pengemudi tidak menjaga jarak antarkendaraan tercatat hingga H+7 Lebaran berjumlah 420 kejadian, turun dari periode yang sama tahun 2012 sebesar 646 kejadian.