REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Selama libur lebaran, desa wisata di Sleman dinilai sepi wisatawan. Ketua Forum Desa Wisata Sleman, Doto Yogantoro, mengatakan kunjungan wisata tahun ini justru berkurang dari hari biasanya.
"Wisatawan yang mengunjungi desa wisata selama libur lebaran lebih sedikit karena masa liburan yang lebih pendek. Bahkan lebih ramai hari biasa," katanya, Selasa (13/8).
Selama libur lebaran kemarin, hanya terdapat enam dari 38 desa wisata yang dikunjungi wisatawan. Menurut dia, total jumlah pengunjung di enam desa wisata seperti di Desa Pentingsari, Desa Kelor, Desa Gamplong, Desa Brayut, Desa Sambi, dan Desa Srowolan hanya sekitar 1.000.
"Di Pentingsari saja hanya sekitar 450 pengunjung dan di Desa Brayot ada sekitar 200 pengunjung sejak tanggal 3 hingga 8 Agustus," katanya.
Desa wisata yang tidak memiliki obyek wisata hanya memberikan pertunjukan atraksi dari masyarakat. Namun, selama liburan, pertunjukan atraksi tidak ditampilkan lantaran sepinya pengunjung. Para wisatawan yang mendatangi desa wisata berwisata dengan mengililingi desa tersebut.
Doto mengatakan dari 38 desa wisata di Sleman, hanya 10 desa wisata yang telah mandiri. Namun, pada libur lebaran kemarin, tercatat hanya enam desa wisata yang dikunjungi. Ia mengaku sedikitnya jumlah wisatawan yang berkunjung lantaran promosi yang dilakukan tidak maksimal.
"Yang perlu dibenahi yaitu promosi. Promosi yang kami lakukan belum terpadu. Kami saat ini akan mengejar libur lebaran pada September besok," katanya.