REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim terjadi tren penurunan kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini menyusul tingginya pengguna moda transportasi alternatif, seperti kapal laut dan kereta api untuk mengangkut sepeda motor pemudik.
"Tren kecelakaan mengalami penurunan, namun kami belum puas. Tahun depan penyediaan moda transporatsi alternatif ini akan lebih baik," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat melepas keberangkatan KRI Banda Aceh yang mengangkut pemudik bersepeda motor dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (13/8).
Menurut dia, dari sejumlah moda transportasi alternatif saat arus mudik Lebaran ini, terdapat kenaikan sekitar 200 persen khususnya untuk kapal laut. Ia menuturkan terjadi kenaikan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Ia mengatakan terdapat beberapa jenis moda transportasi alternatif untuk para pemudik yang bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik, lanjut dia, masih didominasi oleh pemudik bersepeda motor. "Dari beberapa jenis transportasi alternatif tersebut, seperti dengan kapal laut, kereta api, atau yang dikombinasikan, terdapat sekitar 19.800 tempat yang bisa dimanfaatkan," paparnya.
Ia mengungkapkan jumlah sebanyak itu belum dimanfaatkan seluruhnya, oleh karena itu pada tahun depan akan dioptimalkan. Sementara itu, 719 sepeda motor dan 1.197 pemudik diangkut gratis menggunakan KRI Banda Aceh dari Semarang menuju Jakarta. Kapal yang dilepas oleh Wakil Menteri Perhubungan tersebut berangkat sekitar pukul 10.10 WIB.