REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI--Pemudik motor mengeluhkan tarif penyeberangan Pelabuhan Bakauheni karena penumpang dikenakan biaya Rp40.000, padahal seharusnya hanya Rp39.000 per orang.
"Saya tadi membeli tiket di Toll Gate Bakuheni seharusnya seharga Rp39.000, namun petugas hanya mengembalikan Rp10.000," kata Hendrik (39) yang ingin menyeberang ke Merak melalui Bakauheni, Senin. Dia mengatakan menyerahkan uang Rp 50.000
Artinya pihak PT ASDP cabang Bakauheni mengambli keuntungan pribadi. Ada ribuan motor yang menyeberang, jika dikalikan Rp1.000 jumlahnya sudah banyak.
"Waktu saya meminta kembalian antrean di belakang sudah sangat penuh, dan saya pun langsung keluar dari barisan," katanya. Ia mengungkapkan hal serupa ipernah dialaminya pada arus mudik tahun 2012.
Harga tiket saat itu Rp32.500. Ketika itu dirinya memberikan uang Rp100 ribu, hanya dikembalikan Rp65.000 oleh petugas. "Tahun lalu pun terjadi hal yang sama, ini sudah menjadi pungutan liar," katanya.
Pungutan liar seperti ini pun dikeluhkan oleh Shinta (27). "Saya mengantar adik ke pelabuhan dan dikenakan biaya masuk Rp17.000, padahal saya hanya mengantar, tidak ikut masuk ke kapal," katanya.
Sementara itu, Manager Operasional PT ASDP cabang Bakauheni Heru Purwanto membantahnya sebab pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,3 miliar untuk menghadapi arus mudik maupun arus balik.
"Tidak mungkin terjadi hal seperti itu sebab anggaran yang disediakan untuk menghadapi ini (pengembalian) Rp1,3 miliar, dananya pun sudah disiapkan dan telah dipecah ada yang Rp500, Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000 hingga Rp100 ribu," kata dia yang juga menjabat Ketua Posko Mudik Lebaran.
Persiapan dana pengembalian diharapkan dapat mencegah pungli yang ada di instansinya.