REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebaran telah usai. Kini saatnya setiap titik-titik pemberangkatan mudik, seperti terminal dan stasiun, menyambut datangnya kembali penumpang yang sudah selesai bersilaturrahim di kampung halaman mereka itu.
Berdasarkan pantauan Republika, Ahad (11/8) di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, aktivitas arus balik sudah mulai terlihat. Meski siang ini suasana di terminal masih tergolong lengang, akan tetapi satu per satu bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) pun tiba.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Terminal Pulogadung Adji Kusambarto mengatakan, puncak arus balik pemudik pada musim mudik Lebaran 2013 ini di Terminal Pulogadung, akan terjadi di H+2 malam.
Ia menerangkan, meski diprediksi puncak arus balik terjadi pada Ahad (11/8) sore, malam, hingga Senin subuh esok, namun Adji tak bisa memastikan berapa volume penumpang yang kembali ke Jakarta via Terminal Pulogadung itu.
''Mungkin saja jumlahnya melebihi penumpang yang berangkat dari mulai H-7 hingga H-1 kemarin,'' kata dia kepada Republika, Ahad (11/8), saat ditemui di Terminal Pulogadung.
Ia mengatakan, jika melihat dari hasil kedatangan penumpang di Terminal Pulogadung pada H+1 atau tanggal 10 Agustus 2013, tercatat sudah sebanyak 4.125 penumpang yang tiba.
Belum lagi, jumlah tersebut ditambahkan dengan volume penumpang yang akan tiba di Pulogadung pada H+2 Ahad ini. Namun, jumlah kedatangan penumpang di H+2 ini belum tercatat.
Adji menyebutkan, total jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Pulogadung pada H-7 hingga H-1 Idul Fitri 1434 Hijriah ialah 15.000-an. Memang jumlah tersebut berkurang, bila dibandingkan dengan volume keberangkatan penumpang pada musim mudik Lebaran kemarin.
Ia mengatakan, sebab pada musim mudik Lebaran kali ini banyak instansi pemerintahan dan swasta yang menyelenggarakan kegiatan mudik bersama.
Dalam kegiatan sosial itu pun, warga difasilitasi ratusan bus gratis yang disediakan untuk bisa pulang ke kampung halaman. Hal ini lah yang dinilai, turut menyumbangkan penurunan volume pemudik yang bermudik menggunakan transportasi umum.