H+3, Penumpang yang Turun di Tanah Abang Diprediksi Melonjak 40 Persen

Rep: mg06/Rahmi Suci Ramadhani/ Red: Heri Ruslan

Ahad 11 Aug 2013 11:08 WIB

Salah satu penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Foto: Prayogi/Republika Salah satu penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, TANAH ABANG -- Arus balik pemudik berkereta api dari kampung halaman yang turun di Stasiun Tanah Abang diprediksi melonjak pada hari ini, Ahad (11/8).

Lonjakan sebesar 40 persen dari total 42 ribu penumpang kereta yang berhenti di Stasiun Tanah Abang diprediksi terjadi pada sore hari.

 ''40 persen tersebut adalah para penumpang yang berdomisili di Jakarta. Sementara kampungnya di wilayah barat. Mereka jarang-jarang naik kereta,'' kata Mamat Suromat, Kepala Stasiun Tanah Abang, Ahad (11/8).

Mamat menambahkan, 60 persen sisanya diprediksi akan memadati Stasiun Tanah Abang pada esok pagi. Menurutnya, para penumpang yang tiba di Stasiun Tanah Abang esok pagi didominasi oleh pekerja dari wilayah barat (Banten) yang bekerja di Jakarta karena libur Lebaran telah usai.

Berdasarkan pantauan pada Ahad (11/8) pagi, Stasiun Tanah Abang belum menampakkan keramaian yang berarti. Kepadatan belum terlihat di loket-loket maupun peron-peron stasiun.

Menurut keterangan Mamat, Stasiun Abang menjadi stasiun keberangkatan dan perhentian akhir lima rangkaian kereta api ekonomi AC lintas barat. Dia merinci di antaranya, dua KA Kalimaya Ekspres tujuan akhir Stasiun Merak, dua KA Rangkas Jaya tujuan akhir Stasiun Rangkasbitung, dan satu KA Rangkas Jaya Lebaran.

Selain itu, sejak 9 Agustus 2013 lalu, KA Krakatau jurusan Merak - Madiun mulai beroperasi dan singgah di stasiun ini. Mamat menerangkan, KA Rangkas Jaya Lebaran yang disiapkan untuk mengangkut pemudik direncanakan beroperasi hingga 18 Agustus 2013 mendatang.

Namun, dia menyatakan, waktu operasional dapat diperpanjang apabila diprediksi terjadi lonjakan penumpang. Selain itu, Mamat juga mengimbau para penumpang KA Ekonomi Lokal Rangkasbitung dan Patas Ekspres Merak yang kini berhenti di Stasiun Duri atau Muara Angke untuk tidak menuju Stasiun Tanah Abang.

Mamat menjelaskan, hal ini demi mengatasi kelebihan penumpang di Stasiun Tanah Abang. Dia berharap, para penumpang dapat memanfaatkan transportasi lain menuju tempat tujuan di Jakarta dari Stasiun Duri atau Muara Angke. ''Karena meski sudah tidak berhenti di Tanah Abang, mindset penumpang masih harus ke Tanah Abang,'' katanya kepada Republika.

Terpopuler