REPUBLIKA.CO.ID,  SENEN -- Kereta Matarmaja tujuan Malang baru akan berangkat pukul 17.12, tapi Wahyono (34 tahun) sudah berada di ruang tunggu penumpang Stasiun Senen sejak pukul 16.00. Pria asal Batu, Malang, itu tengah bersiap untuk kembali ke kampung halamannya.

Wahyono beserta istri, dan sepasang anak kembarnya, memang sengaja untuk mudik usai lebaran. Bukan lantaran kehabisan tiket, salah satu pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta, itu memilih pulang kampung usai lebaran lantaran aspek kenyamanan dan keamanan menjadi alasan utama Wahyono.

''Biar lebih sedikit lowong mas. Dikampung kan juga masih bisa ngerasain lebaran kok dan ketemu sama orang tua,'' kata Wahyono kepada Republika, Sabtu (9/8).

Memang, meski sudah melewatkan hari raya idul fitri di Jakarta, tapi keinginan untuk melepas kangen dan menjalin silaturahmi dengan kerabat di tanah kelahirannya agaknya membuat Wahyono enggan untuk tidak mudik pada tahun ini.

''Anak-anak pada kangen, kepengen ketemu /mbah/nya di kampung,'' ungkap Wahyono kepada Republika, Sabtu (10/9).

Wahyono pun merencanakan tidak kembali ke Jakarta dalam satu pekan ke depan. Tidak seperti kebanyakan orang lain, yang sudah harus masuk kerja pada Senin pekan depan, profesinya sebagai pedagang tidak mengharuskan dia berada di Jakarta secepatnya.

Suasana di pintu masuk Stasiun Senen memang terlihat masih dipenuhi oleh para pemudik. Bahkan, hingga keberangkatan pukul 13.30, Sabtu (10/8), jumlah kereta yang telah diberangkatkan dari Stasiun Senen mencapai 10 kereta, dan mengangkut 7.226 orang. Sementara pada hari kedua lebaran, Jumat (9/8), jumlah pemudik yang berangkat dari Stasiun Senen juga masih tinggi, yaitu menembus angka 19.042 penumpang.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00