REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Sebagian masyarakat Pulau Lombok termasuk Kota Mataram masih tetap melanjutkan puasanya hingga enam hari ke depan, alias berpuasa sunnah pada bulan Syawal, setelah sebelumnya berpuasa selama sebulan di bulan Ramadhan.
Inaq Hadimah (50) salah seorang warga Mataram, di Mataram Jumat mengatakan, berpuasa enam hari setelah puasa wajib di bulan Ramadan merupakan tradisi bagi sejumlah warga terutama mereka yang usia lanjut. "Ini sudah menjadi kebiasaan saya; kalau tidak puasa malah rasanya gelisah, sehingga apapun alasannya puasa sunnah di bulan Syawal tetap diupayakan," katanya.
Nabi Muhammad SAW, menurut dia, pernah bersabda agar berpuasa enam hari setelah Hari Raya idul Fitri, maka seolah-olah dia berpuasa selama setahun.
Sejumlah petugas masjid di Kota Mataram masih tetap membangunkan orang untuk sahur melalui pengeras suara sebagaimana pada bulan Ramadan dan ini ditujukan kepada orang-orang yang akan melaksanakan puasa sunnat.
Puasa sunnah ini akan berakhir pada Rabu (14/8) dan dirayakan dengan Lebaran Topat atau Ketupat, sehingga sejumlah orang mengatakan, orang yang berhak merayakan Lebaran Topat adalah orang yang puasa sunnat sementara yang tidak puasa tidak berhak. "Lebaran Topat dirayakan seminggu setelah Hari Raya idul Fitri dan pada hari itu masyarakat tua dan muda keluar rumah untuk pergi bersantai ke berbagai obyek wisata yang ada di daerah ini," katanya.
Menurut H Wahab (60), biasanya warga merayakan Lebaran Topat di kawasan obyek wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat sekitar 12 Km utara Mataram terutama di pantai Batu Layar.
Pada hari itu, ratusan ribu warga Lombok yang datang dari berbagai penjuru berbondong-bondong ke Batu Layar baik dengan memakai kendaraan umum, pribadi, tradisional maupun dengan berjalan kaki.
Mereka memilih Batu Layar, karena disamping dapat bersantai di pantai Batu Layar sekaligus berziarah di makam Batu Layar, sebuah makam yang dikeramatkan warga.
Makam Batu Layar juga ramai dikunjungi penziarah terutama pada musim haji, sebab hampir semua jamaah calon haji di daerah melakukan ziarah makam sebelum berangkat ke tanah suci Makkah dan salah satu yang dipilih adalah makam Batu Layar. "Selain itu banyak pula makam lainnya seperti makam Loang Balok, Bintaro, Selaparang, Ketak dan makam Sakra di Lombok Timur," katanya.