REPUBLIKA.CO.ID,BUKITTINGGI -- Memasuki hari kedua Lebaran, Jumat, arus kendaraan di jalur Padang-Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), padat merayap karena pemudik masih melaksanakan silaturahim dan berkunjung ke sejumlah objek wisata.
Kepadatan tidak terelakkan karena volume kendaraan meningkat, terutama karena banyaknya pengunjung objek wisata.
Kepadatan kendaraan terjadi pada dua arah, namun lebih padat dari arah Padang menuju Bukittinggi sehingga kendaraan merayap sekitar 5 kilometer tepatnya dekat Pasar Padanglua, Kabupaten Agam.
Seorang pengemudi kendaraan, Nicolas, menyebutkan bahwa akibat arus kendaraan padat merayap waktu tempuh Padang-Bukittinggi bertambah lebih dari 30 menit dari waktu normal sekitar 2 jam.
Petugas kepolisian lalu lintas terlihat mencoba mengatur arus kendaraan, namun kondisi padat merayap di jalur Padang-Bukittinggi tetap terjadi.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Bukittinggi, AKBP Eko Nugrohadi, menyebutkan bahwa pihaknya mendirikan sejumlah pos pengamanan guna mengantisipasi kemacetan kendaraan dari arah Padang menuju Kota Bukittinggi.
"Kita sudah menurunkan petugas lalu lintas pada titik potensi terjadi kemacetan di kawasan jalur menuju Kota Bukittinggi," katanya.
Polres telah mendirikan pos pengamanan Lebaran di Pos Pam Jam Gadang sebanyak 58 personel dan di Pos Pam Aur Kuning melibatkan 44 personel, Pos Layanan Padang Luar (71 personel), Pos Layanan Mandiangin (42 personel), Pos Layanan Tanjung Alam (33 Personel) dan Pos Layanan Baso (26 personel) serta Kasub Satgas Sektor (tujuh personel).
"Penempatan petugas untuk pengamanan mudik Lebaran agar dapat mengatasi kemacetan mulai pada H-7 sampai H+7," katanya.