REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Di Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah, kawasan wisata Sam Poo Kong di padati oleh para pengunjung. Klenteng ini tampak ramai dikunjungi sejak pagi hari sehabis masyarakat Muslim melaksanakan Sholat Idul Fitri. 

Klenteng Sam Poo Kong yang terletak di Jl. Simongan Raya, Semarang, merupakan salah satu andalan tempat wisata di Provinsi Jawa Tengah. Walaupun sudah menjadi tempat wisata, namun klenteng ini masih berfungsi sebagai tempat ibadah.

Terlihat para pengunjung banyak yang membakar dupa dan berdoa atau sekadar ingin membaca peruntungan yang dikenal dengan istilah ciamsi. 

Menariknya, klenteng bersejarah ini dikunjungi oleh masyarakat yang beragama Muslim, di Hari Raya umat Muslim. Rasa penasaran dan populernya klenteng ini menjadi alasan bagi para masyarakat untuk berkunjung dan mengabadikan gambar. 

Salah satunya adalah Aini. Wanita yang berasal dari Jakarta ini sudah mengagendakan Klenteng Sam Poo Kong sebagai tempat wisata yang akan ia kunjungi saat mudik ke Semarang tahun ini. Aini mengaku sudah sering mudik ke Semarang namun belum sempat berwisata ke Sam Poo Kong ini. 

“Tahun ini Sam Poo Kong saya masukan ke dalam agenda jalan-jalan, dan Alhamdulillah kesampean," ujarnya saat di temui RoL, Semarang, Kamis (9/8)

Komplek Klenteng Sam Poo Kong terbagi menjadi dua bagian, yaitu plasa utama dan bangunan klenteng. Mayoritas pengunjung hanya di perbolehkan masuk di plasa utama. Di plasa ini terdapat patung Laksamana Cheng Ho setinggi 10,7 m. 

Sedangkan bagian sisanya merupakan bangunan klenteng yang boleh di masuki oleh pengunjung yang ingin berdoa atau ciamsi. Namun, jika ingin tetap masuk ke bangunan ini, para pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 20 ribu. 

Sam Poo Kong adalah bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Klenteng ini pun  menjadi daya tarik umat Muslim untuk berziarah.