Pilih Menu Sehat untuk Lebaran

Rep: Indira Rezkisari/ Red: Endah Hapsari

Jumat 09 Aug 2013 09:46 WIB

Beras merah Foto: mensfitness.com Beras merah

REPUBLIKA.CO.ID, Makanan bersantan dan berlemak biasanya menjadi menu wajib keluarga Muslim Indonesia pada 1 Syawal. Meski enak di lidah, ragam makanan ini sebenarnya kurang baik untuk tubuh. Andriyani Wagianto, nutrition and health manager PT Unilever Indonesia, mengatakan, pola makan yang buruk saat hari raya justru merugikan diri. Ibaratnya, sudah sebulan meraup manfaat dari berpuasa, tapi dinodai oleh sepiring atau lebih makanan di hari raya.

Dalam perbincangan dengan Andriyani pada Jakarta Food Editor’s Club Gathering terpapar sejumlah jurus untuk menampilkan hidangan hari raya yang lebih menyehatkan. “Misalnya, membuat opor ayam yang lebih sehat dengan membuang kulitnya,” kata Andriyani. Lemak pada kulit ayam kandungannya cukup tinggi.

Atau, jika ingin memasak dengan daging, Andriyani menyarankan penggunaan daging tanpa lemak. Seperti, has dalam atau tenderloin dan menghindari bagian sandung lamur atau sirloin.

“Batasi jumlah kalori yang dikonsumsi, dari karbohidrat, protein, dan lemak,” ujarnya. Asupan kalori yang berlebih dapat menyebabkan kegemukan. Trik lainnya adalah dengan memakan dengan piring kecil. Makan juga secara perlahan dan hindari datang ke meja makan lebih dari sekali. Tunggu saja beberapa saat setelah makan untuk memastikan apakah masih lapar atau hanya “lapar mata”.

Gungun Chandra, senior sous chef Unilever Food Solutions, mengatakan, menu hari raya bisa divariasikan hingga lebih kaya serat. Katanya, padankan opor dan rendang dengan gado-gado atau karedok. “Juga, tumis-tumis sayur yang segar sebagai kombinasi.” Mengubah isian ketupat dari beras putih ke beras merah juga disarankan Gungun. Memasak ketupat dengan beras merah tidak ada bedanya. “Paling beras merahnya direndam terlebih dulu,” ujar Gungun.

Menyajikan kue yang lebih sehat di hari raya juga bukan tidak mungkin. Mengganti tepung terigu dengan tepung gandum adalah salah satu pilihan. Gungun mengatakan, kue-kue mengandung kalori terbesar dari penggunaan tepung terigu dan gula. Sementara, telur dan susu pada kue dikatakan Gungun tak terlampau menyumbang kontribusi kalori.

Tapi, penggunaan tepung gandum akan mengubah tekstur kue. “Hasilnya tidak selembut terigu,” terangnya. Atau, bisa juga menggunakan tepung terigu yang secara khusus dirancang rendah kalori. Tepung itu akan bertulisan rendah protein pada bungkusnya.

Terpopuler