REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Usai melakukan shalat Idul Fitri, sampah koran yang digunakan sebagai alas shalat tampak berserakan di beberapa titik di Yogyakarta.
Seperti di alun-alun utara keraton Yogyakarta. Sampah koran tampak berserakan di lapangan karena tertiup angin. Sementara itu di jalan sekitar Malioboro, sampah juga masih dibiarkan di pinggir jalan. Beberapa petugas kebersihan tampak belum mulai membersihkan sampah-sampah tersebut.
Namun, para pemulung justru memanfaatkan tumpukan sampah koran. Mereka memunguti sampah koran di sekitar alun-alun Yogyakarta yang kemudian akan dijual kembali.
Seperti Nunik (50 tahun), warga Yogyakarta. Sudah 10 tahun ia menjadi pemulung ketika hari raya Idul Fitri. Sampah koran yang belum dibersihkan oleh petugas kebersihan menjadi ladang rezeki baginya. Ketika usai shalat id, setidaknya Nunik mendapatkan 30 kilogram sampah koran.
"Ya ini saya kumpulkan dan dijual. Sekilonya Rp 1500," katanya. Menurutnya, memungut sampah koran ketika hari raya tiba dapat membantu penghasilan keluarganya.