REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Takbir keliling merupakan salah satu cara untuk syiar Islam untuk mengagungkan Allah bukan semata- mata untuk menyombongkan diri.
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Satori Ismail mengatakan, mengumandangkan takbir malam Idul Fitri telah dianjurkan. Menurutnya, mengumandangkan takbir dapat dilakukan secara berkelompok maupun di masjid-masjid.
"Selama ini takbir keliling tidak pernah mengganggu keamanan dan merusak," ujarnya pada Republika, Rabu (7/8). Namun pihaknya sangat tidak setuju jika kegiatan takbiran dilakukan dengan konvoi rombongan motor dengan kebut-kebutan.
Lagipula takbir keliling biasanya dilakukan selama dua hingga tiga jam. Sedangkan takbiran sepanjang malam hingga menjelang shalat idul fitri biasanya dilakukan di masjid.
"Takbir keliling dalam pandangan Islam bagian dari syiar Islam yang mengagungkan ketaqwaan hati,"ujarnya. Ahmad Satori berharap Idul Fitri tahun ini pemimpin di Indonesia dapat mendengar suara rakyat terutama komunitas muslim. Dia meminta pemerintah harus bisa menjadi pemimpin yang arif menyikapi masalah ini.