REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pesta kembang api menyemarakkan malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah di kawasan permukiman penduduk Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/8) malam.
Di sejumlah kawasan permukiman penduduk Palembang, seusai berbuka puasa pada hari terakhir Ramadhan dan shalat maghrib, tampak warna-warni percikan kembang api melayang di udara menyemarakkan suasana.
Sebelum pesta kembang api dimulai sekitar pukul 18.00 hingga 18.50 Kota Palembang sempat diguyur hujan dengan intensitas ringan, kemudian setelah itu cuaca cukup cerah.
Selain menyalakan kembang api dan petasan, warga Palembang tampak bergembira menyambut datangnya hari kemenangan itu dengan menggelar takbiran di masjid-masjid dan setelah shalat Isya melanjutkannya dengan takbir keliling Kota Palembang mengunakan sepeda motor dan kendaraan bak terbuka serta truk.
Meskipun kegiatan takbiran keliling dengan menggunakan kendaraan bermotor di jalan tidak diizinkan pihak kepolisian karena berpotensi mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, warga kota ini dan sejumlah klub sepeda motor tampak tetap saja melakukan kegiatan konvoi takbiran.
Ansyori salah seorang warga mengatakan, malam takbiran ini perlu disambut dengan suka cita karena setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa kini gilirannya merayakan kemenangan itu.
Menyambut Hari Raya Idul Fitri ini banyak cara yang dilakukan warga Palembang, ada yang merayakannya dengan pesta kembang api, takbiran keliling kota dan takbiran hingga tengah malam di masjid.
Untuk menyambut malam takbiran ini, dia bersama teman-temannya telah menyiapkan satu unit mobil bak terbuka dan bedug untuk keliling kota setelah shalat isyak berjamaah di masjid.
Apapun cara yang dilakukan untuk merayakan pesta kemenangan, menurut dia, semuanya baik asalkan dikerjakan dengan niat baik dan tidak melanggar aturan agama serta aturan hukum yang berlaku di negara ini.
"Semoga malam takbiran ini benar-benar bisa dilalui dengan penuh suka cita dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa merusak suasana kegembiraan Lebaran Idul Fitri, kata dia.