REPUBLIKA.CO.ID, Kebon Sirih -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menilai, takbir keliling merupakan ekspresi umat Islam yang menjalankan ibadah satu bulan penuh. Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut pun meminta takbir keliling tak dilarang. Tetapi diarahkan dengan kegiatan yang positif.
Pemda, katanya, seharusnya lebih terbuka dalam mengakomodasi semua ekspresi masyarakat. Tidak hanya saat tahun baru atau perayaan HUT DKI Jakarta. Namun pada saat hari besar keagamaan pun pemda dapat memusatkan kegiatan.
Apalagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta mayoritas beragama Islam. Ke depannya ia berharap pemda dapat merencanakan kegiatan takbiran yang semarak dengan matang. "Pemda harus berdiri di semua kalangan," ujarnya pada Republika, Rabu (7/8).
Bahkan, dia menyarankan agar pemda seharusnya membuat acara di Monas atau Bundaran HI. Sehingga ketertiban dan keamanan dapat terkordinasi dengan baik. Beberapa waktu lalu pemda pernah mengadakan takbir akbar dan masyarakat turut menikmati acara tersebut. Kepada masyarakat, ia mengimbau untuk melakukan takbir keliling dengan tertib.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sempat melarang masyarakat untuk bertakbiran keliling di DKI Jakarta. Dia memberikan saran agar lebih baik bertakbir di masjid-masjid saja.