Cegah Kebakaran, Warga Diminta Matikan Lampu Sebelum Mudik

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: A.Syalaby Ichsan

Rabu 07 Aug 2013 15:44 WIB

Kebakaran (ilustrasi) Foto: Antara Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Saat mudik dan  malam takbiran sering terjadi kebakaran di DKI Jakarta akibat kelalaian pemilik rumah.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (PKPB) DKI Jakarta Subejo mengingatkan warga agar saat meninggalkan rumah mereka harus memastikan seluruh peralatan yang menggunakan listrik termasuk lampu yang tidak perlu dimatikan.

Begitu juga dengan selang regulator yang terpasang pada gas harus dalam keadaan tercabut dari kompornya.

"Rumah yang akan ditinggal mudik dalam waktu lama jangan lupa dititipkan pengawasannya pada tetangga atau kerabat,"ujarnya pada Republika, di Jakarta, Rabu (7/8). Warga DKI Jakarta juga dapat meminta bantuan pada satgas yang tah dikordinir kepolisian untuk penjagaan.

Subejo mengatakan, sebagian petugas pemadam kebakaran saat takbiran dan tiga hari setelah Lebaran tetap siaga satu 24 jam. Satuan tugas pemadam kebakaran dibagi dalam tiga grup dengan jumlah petugas sebanyak 750 orang.

"Kami piket sehari dengan 800 personel," ujarnya. Sedangkan mobil kebakaran selalu siaga di tiap pos pemadam kebakaran minimal satu unit.

Setiap terjadi kebakaran, warga dapat melakukan panggilan. Pihaknya memastikan akan cepat tanggap dengan kebakaran yang terjadi. 

Terpopuler