Arus Mudik Reda, Kemacetan Pindah ke Pasar Tradisional

Rep: Bowo Pribadi/ Red: A.Syalaby Ichsan

Selasa 06 Aug 2013 23:09 WIB

Pasar Tumpah Foto: ANTARA FOTO Pasar Tumpah

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Seiring berlalunya puncak arus mudik Lebaran 1434 Hijriah, aktivitas masyarakat Kabupaten Semarang pada H-2 Lebaran mulai bergeser ke sejumlah pasar tradisional.

Hal ini ditandai dengan meningkatnya aktivitas pasar yang ada di daerah ini. Umumnya, warga mulai menyerbu pasar untuk mendapatkan berbagai bahan kebutuhan pokok untuk kebutuhan Lebaran.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kepadatan arus lalulintas –secara periodik-- terpantau di sejumlah pasar tradisional yang berada di ruas jalur utama Semarang- Bawen.

Seperti Pasar Bandarjo Ungaran, Pasar Karangjati maupun Pasar Babadan Ungaran yang baru- baru ini terbakar. Di Pasar Babadan, kepadatan jalur utama ini lebih disebabkan oleh aktivitas di sekitar pasar.

“Seperti penyeberangan, aktivitas angkutan umum yang menaikturunkan penumpang dan parkir pengunjung pasar, yang sebagian menggunakan bahu jalan,” ungkap Adi Prayitno, petugas satuan ketertiban Pasar Babadan, Selasa (6/8).

Untuk mengupayakan kelancaran arus lalu lintas, ujarnya, petugas kepolisian dan unsur Dinas Perhubungan turun ke jalan mengatur lalulintas dan penyeberangan pengunjung pasar.

Dengan begitu, lalu lintas di depan pasar Babadan tetap lancar. “Meski menjadi simpul kepadatan arus lalulintas, kendaraan bermotor yang melintas di depan pasar tetap lancar,” tambahnya.

Kepadatan akibat meningkatnya aktivitas warga di Pasar Bandarjo Ungaran, sudah terpantau sejak Selasa pagi. Di Pasar ini, polisi juga mengatur lalu lintas kendaraan bermotor yang melintas dan penyeberangan.

Sementara itu, untuk antisipasi kemacetan di kawasan Pasar Bandungan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Semarang dan petugas Polsek Bandungan melakukan penataan parkir.

 

Terpopuler