REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Suasana duka menyelimuti Keluarga Besar Brimob dan Polres Cirebon setelah kasus tabrak lari yang memakan korban dua anggota Satuan Brimob Kelapa Dua.
Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema menyebutkan, kedua anggota polisi tersebut tewas saat sedang menjalankan tugas.
Dia pun menyebutkan kronologis kasus tabrak lari tersebut. Awalnya, kedua anggota brimob tersebut tengah mengantarkan makan sahur bagi rekannya di Pospam Gebang Kota Cirebon pada Selasa (6/8) sekitar pukul 4.00 WIB dini hari.
Ketika berbelok arah, kedua brimob berpangkat Brigadir Polisi tersebut sudah berada di pinggir jalan. Namun, sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menyundul mereka dari belakang.
Keduanya pun terpental ke aspal. Melihat kendaraan dan seragam polisi yang dikenakan korban, penabrak tersebut memilih untuk melarikan diri.
Korban berinisial KM dan SL segera dilarikan Rumah Sakit (RS) Pelabuhan, Kota Cirebon, Selasa (6/8) pagi. Sekitar pukul 13.45 WIB, korban SL meninggal dunia. Sedangkan KM hingga saat ini masih dirawat di intensive care unit (ICU) RS Pelabuhan karena menderita geger otak.
"Rencananya malam ini, Brigadir SL akan diterbangkan ke Flores NTT untuk dimakamkan di tempat keluarganya," jelas Irman saat dihubungi Republika, Selasa (6/8).
Hingga kini, pelaku tabrak lari belum ditemukan. Irman mengimbau agar pelaku bisa bertanggungjawab dan menyerahkan diri. Disinyalir, pelaku merupakan pemudik.
"Saat ini kita telah menganalisa dari sidik jari dan olah TKP," jelas Irman. Polres Cirebon juga tengah membantu memproses asuransi Jasa Raharja dan santunan untuk keluarga korban. Saat dirumah sakit, korban telah dijenguk langsung oleh Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo.
"Keduanya terkena musibah saat dalam tugas. Dia (SL) meninggal dalam tugas mulia. Dia tengah mengantarkan sahur bagi rekan-rekannya yang akan menjalankan ibadah puasa," jelas Irman.