REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengklaim bahwa kampanye Polri untuk memberikan kesadaran pada pemudik agar tidak menggunakan kendaraan roda dua telah memberikan hasil yang baik.
"Dua tahun berturut-turut kami sampaikan bahwa penggunaan roda dua untuk mudik sangat berbahaya, baik dari sisi kecelakaan maupun dari sisi lainnya. Tentu kerja dua tahun ini sangat berhasil," kata Kapolri di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pada arus mudik Lebaran 1434 H di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah, tercatat penggunaan kendaraan roda dua turun hingga 20 persen, sementara kendaraan roda empat turun sebesar empat persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pihaknya pun menganggap keberhasilan ini juga didukung adanya fasilitas mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta. "Itu semua saya kira terintegrasi sinergi sehingga hasilnya bisa dilihat dalam arus mudik tahun ini," katanya.
Sementara berdasarkan pantauan udara pada Selasa (6/8), pihaknya mengatakan semua arus lalu lintas seperti di Cikopo (Cikampek) dan Cirebon terlihat lancar. Kemacetan juga terlihat menurun di jalur Pantura dan pada jalur alternatif selatan yang menuju Jawa Tengah melalui Yogyakarta.
Kondisi ini, menurut dia, juga didukung oleh masa libur sekolah yang cukup panjang sehingga membuat masyarakat memiliki banyak waktu untuk memilih hari mudik.
Kapolri menambahkan bahwa kemacetan yang selalu terjadi di Simpang Jomin, Purwakarta, Jawa Barat dikarenakan adanya pertemuan arus dari tiga jalur.
Selain itu juga disebabkan volume jalan yang tidak ditambah selama bertahun-tahun. "Nanti kan ada jalan tol yang Cikampek, mungkin nanti itu solusinya. Kalau saya lihat tadi di udara, sudah ada ruang-ruang untuk kelanjutan pembangunan jalannya," katanya.