Seorang Sopir di Pulogadung Positif Konsumsi Ganja

Red: Didi Purwadi

Selasa 06 Aug 2013 17:25 WIB

 Calon penumpang menunggu kedatangan bus di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (16/8).  (Prayogi) Calon penumpang menunggu kedatangan bus di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (16/8). (Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pengemudi bus antarkota antarpropinsi di Terminal Pulogadung, Jakarta Barat, dinyatakan positif mengonsumsi ganja dan zat jenis narkotika lainnya. Demikian kata seorang ahli medis.

"Setelah dites, darah yang bersangkutan positif mengandung zat marijuana dan benzodiazepine," ujar dokter Magda Mariana kepada Antara di Posko Tes Urine Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa.

Benzodiazepine, ujar Magda, merupakan sejenis zat obat penenang dan ditemukan dalam urine pengemudi dari hasil pemeriksaan.

Magda menolak memberitahu nama dan asal perusahaan otobus (PO) sopir tersebut karena alasan etika. "Kami tidak berhak memberitahukan nama dan asal PO bus tersebut. Tugas kami hanya memeriksa," katanya.

Setelah dinyatakan positif mengonsumsi ganja dan narkoba, kata Magda, sopir langsung diserahkan kepada petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang bertanggung jawab di Terminal Pulogadung.

"Sopir tersebut harus dipastikan tidak mengemudi bus karena dapat membahayakan penumpang," ujar Magda.

Hingga Selasa siang, Posko Tes Urine Terminal Pulogadung sudah memeriksa enam sopir. Padahal, data terminal mencatat sebanyak 35 bus yang sudah berangkat sejak Selasa pagi pukul 08.00 WIB hingga siang pukul 14.00 WIB.

Magda mengatakan petugas dari Dishub di Terminal Pulogadung yang bertugas mengajak para pengemudi bus untuk mengikuti tes urine. Hasil pemeriksaan tes urine sementara adalah tiga orang laik mengemudi, dua laik dengan catatan harus beristirahat dan seorang tidak laik karena mengonsumsi ganja dan narkoba.

Kepala Tata Usaha Terminal Pulogadung, Ida Nurfaida, mengaku belum mendapat laporan mengenai adanya sopir yang positif mengonsumsi ganja. "Kami belum mendapat laporan soal itu," ujarnya.

Terpopuler