REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selasa (6/8) pagi, satuan tim Gegana dari Polda Metro Jaya bekerja keras untuk mengidentifikasi suatu benda yang dicurigai berisi bahan peledak. Tas tersebut ditemukan di area Stasiun Besar Gambir, Jakarta Pusat.
Sebuah tas ransel warna hitam yang tak diketahui siapa pemiliknya itu, awalnya dicurigai berisi bom. Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero Daerah Operasional I (Daop) I Sukendar Mulya mengatakan, tas itu ditemukan di lantai satu Stasiun Gambir bagian utara.
''Ya, pada hari Selasa sekitar pukul 10.00 WIB, telah ditemukan sebuah tas yang mencurigakan,'' kata Sukendar, Selasa (6/8) siang, saat ditemui media di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
Ia menjelaskan, setelah mengetahui informasi ditemukannya tas hitam mencurigakan tersebut, pihaknya langsung melapor pada pihak kepolisian. ''Posisinya itu ada di lantai satu stasiun. Kita lapor dan tim gegana langsung datang ke TKP,'' ucap Sukendar.
Ia mengatakan, usai dilakukan penyisiran dan pemeriksaan oleh tim gegana di lokasi, akhirnya isi dalam tas sandang itu pun diketahui.
Ternyata, isi tas ransel hitam itu terdiri dari barang-barang yang tak seperti dicurigakan sebelumnya. Tas yang belum diketahui tuannya itu berisi sejumlah pakaian dan peralatan menginap, seperti perlengkapan mandi si pemilik.
Sukendar melanjutkan, atas penemuan tas ransel yang sudah membuat tim gegana, kini kepolisian masih melangsungkan penyelidikan. ''Masih diselidiki sekarang. Terkait siapa, belum kelihatan, belum ada yang mengaku siapa pemiliknya,'' terangnya.
Ia mengungkapkan, sebelum kejadian ditemukannya tas hitam mencurigakan ini, pihak KAI pun tak pernah menerima ancaman dari pihak manapun.