REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mencatat baru empat hari dilaksakannya operasi ketupat, sudah ada enam orang yang meninggal akibat kecelakaan.
Seperti diketahui, operasi ketupat yang dilakukan sejak, Jumat (2/8) lalu, ialah untuk mendukung keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan mudik Lebaran yang sudah menjadi budaya di Indonesia.
''Sudah ada enam orang yang meninggal dunia,'' kata Kepala Bagian Operasional (Ditlantas) Polda Metro Jaya, AKBP Budianto, Selasa (6/8).
Budianto mengatakan, untuk luka berat tercatat ada 19 orang dan luka ringan sebanyak 27 orang. Sementara, jika diakumulasikan kecelakaan yang menyebabkan meninggal dan luka-luka, sepeda motor masih dalam urutan teratas.
Dalam pendataan tersebut sebanyak 32 kecelakaan melibatkan sepeda motor, diikuti oleh kendaraan bermuatan seperti truk sebanyak 10 kejadian kecelakaan. Untuk kendaraan pribadi lima kali kejadian kecelakaan. Kendaraan umum hanya dua yang kecelakaan dan bus hanya satu yang kecelakaan.
''Dari kerugian kecelakaan dan korban ini diperkirakan mencapai Rp 96.350.000,'' kata Budianto. Dalam operasi ketupat ini, wilayah Polda Metro Jaya menurunkan sekitar 8.645 personel.
Jumlah tersebut merupakan gabungan dari satuan petugas Polda sebanyak 3.276 personel, dan satuan petugas Polres 4.724 personel. Ditambah lagi personel TNI sebanyak 90 personel, Pemda 455 personel dan Jasa Marga sebanyak 645 personel.
Menurut Kepala Bagian Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, di sepanjang jalur mudik nanti polisi menyiagakan personel tiap 200 meter. Pihaknya, berharap wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya aman dan terkendali selama musim mudik lebaran. ''Jadi dapat disiagakan petugas setiap 200 meter,'' katanya.