Jelang Lebaran, Pengiriman Uang dari TKI Meningkat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fernan Rahadi

Selasa 06 Aug 2013 06:31 WIB

Sejumlah Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Jepang untuk calon perawat dan Careworker di Kantor P4TK Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Foto: Antara/Reno Esnir Sejumlah Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Jepang untuk calon perawat dan Careworker di Kantor P4TK Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang Lebaran, bisnis pengiriman uang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu dikarenakan masyarakat Indonesia memiliki budaya  gemar memberikan uang kepada sanak saudara pada momen hari raya umat islam ini. Sebagian besar, pengiriman uang tersebut berasal dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri.

Menurut Kepala PT Pos Indonesia Area V Jasa Keuangan Jabar, Musholien Harjono, kegiatan pengiriman uang tertinggi terjadi pada Juli dengan total transaksi sebanyak 313,8 ribu. Nilai dari transaksi tersebut mencapai Rp 583,2 miliar.

"Pengiriman uang paling tinggi terjadi pada Juli karena memasuki masa Ramadhan dan menjelang Lebaran," ujar Musholien kepada wartawan, Selasa (6/8).

Menurut Musholien, pengiriman tertinggi melalui Western Union (WU) dengan nilai Rp 366,8 miliar. Kemudian disusul program Instan dengan nilai transaksi mencapai Rp 175,4 miliar.

Pencapaian positif tersebut berkat pengiriman uang ke daerah-daerah di Jabar. Daerah tersebut tergolong lumbung TKI seperti Indramayu, Cirebon dan Cianjur.

Menurutnya, Kabupaten Indramayu menjadi daerah yang mengalami kegiatan pengiriman uang paling tinggi dengan total transkasi sebanyak 33.655 transaksi. Nilai dari transaksi tersebut mencapai Rp 81,2 miliar.

Tertinggi kedua, kata dia, terjadi di Kabupaten Cianjur dengan jumlah 3.394 transaksi. Nilai transaksinya mencapai nilai Rp 75,1 miliar. Sedangkan di posisi ketiga, menurut dia, ditempati Kabupaten Cirebon dengan total 34.464 transaksi. Nilai dari transaksi tersebut mencapai Rp 64,8 miliar.

Terpopuler