Libur Lebaran, Pusat Oleh-Oleh Diserbu

Rep: Dessy Saputri/ Red: M Irwan Ariefyanto

Selasa 06 Aug 2013 04:32 WIB

Oleh oleh, ilustrasi Oleh oleh, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Memasuki libur lebaran dan melonjaknya pemudik, pusat oleh-oleh pun kebagian rezekinya. Omset pusat oleh-oleh tercatat melonjak memasuki libur lebaran tahun ini.

Seperti pusat oleh-oleh makanan di Jalan Wates, sekitar pasar Gamping. Disepanjang jalan tersebut banyak berdiri toko oleh-oleh khas Yogyakarta. Faiza, pemilik toko oleh-oleh di Jalan Wates km 5, mengaku pembelian oleh-oleh di tokonya melonjak sejak H-7 jelang lebaran.  "Sudah mulai ramai pembeli sejak H-7, apalagi kalau Sabtu dan Minggu. Peningkatan sudah ada sekitar 30 persen untuk arus mudik ini," katanya, Senin (5/8). Faiza mengatakan omset yang didapatkan pun meningkat.

Peningkatan penjualan tersebut menurutnya akan terus meningkat pada saat arus balik. Peningkatan tersebut bahkan mencapai 100 persen. "Kalau arus balik bisa mencapai 100 persen peningkatan penjualannya," tambahnya.

Pada hari biasa, ia dapat menjual oleh-oleh seperti bakpia sekitar 200 kotak. Namun, ketika libur lebaran tiba, penjualan bakpia mencapai 1.000 kotak. Oleh-oleh yang diburu pembeli pun lebih didominasi oleh-oleh bakpia yang merupakan makanan khas Yogyakarta.  Harga yang dipatoknya selama libur lebaran juga berbeda. Pada hari biasa, sekotak bakpia ia jual Rp 10 ribu-Rp 11 ribu. Namun, pada libur lebaran, ia menjual bakpia seharga Rp 12 ribu. "Semua jenis oleh-oleh rata-rata naik Rp 1.000," ujar Faiza.

Tiap libur lebaran, Faiza juga mempersiapkan stok oleh-oleh lantaran oleh-oleh di tokonya selalu habis diburu pembeli. "Saya siapkan Rp 100 juta untuk stok makanan libur lebaran tahun ini," katanya.

Omset yang ia dapatkan pun juga meningkat. Jika pada hari biasa Faiza hanya memperoleh Rp 2-3 juta tiap harinya, pada arus mudik tahun ini, ia mendapatkan omset Rp 7 juta tiap harinya. Sedangkan, pada arus balik tahun lalu, omset yang ia dapatkan mencapai Rp 30 juta tiap harinya.

Terpopuler