REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Mudik membawa berkah pada pedagang di daerah. Kunjungan wisatawan di pasar-pasar di Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami peningkatan signifikan. Di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, kunjungan naik 300 persen dibandingkan hari biasa.
Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo (Pagerharjo) Ujun Junaedi, jumlah kunjungan wisatawan biasanya hanya 80 ribu orang per hari. Namun, pada Sabtu (3/8) dan Ahad (4/8), jumlahnya lebih dari 240 ribu orang. “Untuk Senin (5/8), justru berkurang," kata dia.
Menurut Ujun, para pengunjung Pasar Beringharjo paling banyak berbelanja baju Muslim seperti baju koko dan gamis. Permintaan baju Muslim tersebut juga naik signifikan. Ujun mengaku bisa menjual dua-tiga kodi baju koko dan lima-enam kodi baju gamis.
Kunjungan wisatawan di pasar tersebut akan kembali meningkat seusai Hari Raya Idul Fitri. Ujun mengatakan, para wisatawan akan berburu baju batik untuk oleh-oleh. “Puncak kunjungan akan terjadi pada H+3 dan H+5 Lebaran,” kata dia.
Di Sleman, Yogyakarta, pusat oleh-oleh sudah kebagian rejeki. Omzet pedagang oleh-oleh sudah naik sebesar 30 persen. Faiza, pemilik pusat oleh-oleh di Sleman, mengatakan, penjualan oleh-oleh sudah mulai meningkat tujuh hari sebelum Lebaran. “Ada sekitar 30 persen untuk arus mudik ini,\" kata dia.
Faiza mengatakan, penjualan oleh-oleh akan mencapai puncaknya pada arus balik. Pada hari biasa, dia dapat menjual 200 kotak bakpia per hari. Ketika arus balik, penjualan bakpia mencapai 1.000 kotak per hari.
Pasar tradisional dan supermarket di Banyumas, Jawa Tengah, juga dipadati pembeli. Kepala Pasar Wangon Suntoro mengatakan, lonjakan jumlah pengunjung di pasar meningkat hingga tiga kali dibandingkan hari biasa.
Jika biasanya pengunjung pasar hanya sekitar 1.500 orang per hari. “Menjelang Lebaran, bisa melonjak menjadi 4.000 atau 5.000 orang per hari,” kata dia. Suntoro menambahkan, lonjakan pengunjung terjadi mulai Ahad lalu.
Dia memperkirakan jumlah ini akan meningkat satu hari menjelang Lebaran. Peningkatan jumlah pengunjung, juga terjadi di pasar-pasar tradisional lainya, seperti Pasar Ajibarang dan Pasar Wage. Selain pasar tradisional, pengunjung juga memadati pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Kota Purwokerto, Banyumas.
Peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan di Surabaya membuat jumlah parkir liar meningkat. Pantauan Republika ruas jalan di selatan gedung Plaza Royal Surabaya, selalu ramai dipadati kendaraan pada sore hingga malam hari.
Para pemilik kendaraan memarkirkan kendaraan di lokasi itu karena area parkir di mal sudah penuh. “Tapi, tarifnya enggak wajar, bisa sampai Rp 10 ribu,” kata pengunjung mal, Ilo (29 tahun).
Jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 18 juta orang dengan daerah tujuan terbanyak di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tingginya jumlah pemudik ini dipastikan meningkatkan perputaran uang di daerah.
Bank Indonesia sudah menyediakan uang tunai hingga Rp 146 triliun untuk kebutuhan Hari Raya Idul Fitri. Kebutuhan uang tunai masyarakat diperkirakan sebesar Rp 103 triliun, meningkat 20 persen dibanding Lebaran tahun lalu.
General Manager Social Development Dompet Dhuafa (DD) Muhammad Sabeth Abilawa mengatakan, riset lembaganya menemukan potensi aliran ekonomi ke daerah selama mudik 2013 mencapai Rp 90,08 triliun. Dana ini berasal dari transportasi, wisata, dan kedermawanan pemudik ke sanak keluarga.
Pusat Data Kemiskinan DD memperkirakan, jumlah pemudik pada 2013 mencapai lebih dari 30 juta orang. Dari jumlah tersebut, pemudik menggunakan angkutan umum ada 18.098.837 orang dan sisanya menggunakan kendaraan pribadi