REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau kalangan Muslim di seluruh Indonesia untuk mewujudkan Hari Raya Idul Fitri yang penuh damai. "Saya imbau umat Islam, terutama NU, untuk merayakan Idul Fitri dengan penuh damai, jauh dari perbuatan kasar," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Senin (5/8).
Said Aqil mengajak umat Muslim untuk membangun persaudaraan yang tulus ikhlas dan saling menghormati. Baik dengan sesama Muslim mau pun dengan umat beragama yang lain. "Mudah-mudahan Idul Fitri bisa menghapus kesalahan kita atas perbuatan yang merugikan orang lain," katanya.
Ia berharap kasus pengusiran penganut Syiah di Sampang, Madura dan aksi-aksi kekerasan yang lain yang melibatkan umat Islam dihentikan. Ia pun menyinggung dan mengecam peristiwa ledakan bom di Vihara Ekayana.
Menurutnya, jika pelaku peledakan bom itu mengatasnamakan Islam, maka hal itu merupakan kesalahan besar. Ia pun berharap polisi segera menemukan pelaku dan memproses hukum siapa pun dan apa pun latar belakang pelaku. "Mari perbuatan-perbuatan semacam itu kita tutup tahun ini. Jangan pernah terulang lagi," kata Said Aqil.
Peristiwa ledakan terjadi di Vihara Ekayana, Kelurahaan Duri Kepa, Jakarta Barat, Ahad (4/8) sekitar pukul 18.50 WIB. Ledakan terjadi dua kali diduga di tempat yang terpisah. Ledakan pertama terjadi di pintu masuk kebaktian. Ledakan kedua terjadi di pintu masuk.
Peristiwa ledakan tersebut diinformasikan menimbulkan tiga orang korban luka, yakni Elisa mengalami luka pada telinga, Rice menderita luka ringan pada tangan dan Ling Ling terluka pada telinga.