Kapal Tua Penyebab Kemacetan di Merak

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Mansyur Faqih

Senin 05 Aug 2013 20:33 WIB

  Antrean truk yang menanti kedatangan kapal roro di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (4/8).  (Republika/Rakhmawaty La'lang) Antrean truk yang menanti kedatangan kapal roro di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (4/8). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap momen mudik di penyeberangan Merak-Bakauheni selalu dijumpai fenomena antrean panjang kendaraan. Terjadinya penumpukan mobil dan sepeda motor dari arah Jawa menuju Sumatra di pelabuhan karena tidak segera terangkut kapal penyeberangan.

Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago menyebut, penyebab terjadinya kemacetan lantaran semua kapal pengangkut berusia tua. Dengan jumlah kapal yang beroperasi sekitar 20 unit, kata dia, tentu saja banyak kendaraan yang harus mengantre agar bisa menyeberang ke pulau sebelah. 

Andrinof heran, Indonesia sebagai negara kepulauan tapi di penyeberangan terpadat malah hanya dilayani dengan kapal feri tua. Selain tidak layak kapal itu harusnya sudah menjadi bangkai lantaran lebih mendukung pebisnis barang bekas. "Semua armada bermesin mengalami hal sama. Kalau sudah tua, kecepatan pasti menurun," katanya lewat akun Twitter, @andrinof_a_ch, Senin (5/8).

Akademisi Universitas Indonesia (UI) itu menganalisis, ada dua sumber utama kapal tua yang diandalkan sebagai armada penyeberangan. Pertama, kecepatan jelajah menurun, dan kedua, frekuensi mogok yang meningkat. Ia melanjutkan, terjadinya kemacetan yang selalu berulang setiap tahunnya di Pelabuhan Merak lantaran jumlah kapal yang beroperasi selalu kurang dibanding volume kendaraan yang meningkat drastis.

 

Andrinof menyarankan agar pemerintah membuka mata dengan menganggarkan dana lebih untuk menyediakan armada penyeberangan baru. Cukup dengan alokasi sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun dalam APBN, ia optimis masalah penumpukan kendaraan setiap arus mudik dan balik bisa teratasi. 

Untuk pengelolaan kapal feri yang melintasi Selat Sunda itu nantinya bisa dikelola PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP). "Kasih ASDP kapal-kapal baru. Kapal swasta dibatasi usia maksimal 10 tahun," ujar Andrinof. 

Sebelumnya, terjadi kemacetan parah antrean kendaraan pemudik di Pelabuhan Merak, Banten, pada Ahad (4/7) dini hari WIB. Pada puncak arus mudik itu, kendaran mengular hingga ke dalam jalan tol Tangerang-Merak Km 94 atau sekitar sembilan kilometer dari Pelabuhan Merak.

Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi, menyatakan kemacetan disebabkan volume kendaraan yang terus meningkat. Sedangkan jumlah kapal angkut RoRo yang beroperasi hanya 28 unit. Alhasil, armada yang terbatas tidak mampu mengimbangi jumlah kendaraan yang ingin menyeberang ke Sumatra. "Kapal yang beroperasi sudah maksimal," katanya.