REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin dijadwalkan kembali meninjau kesiapan pelayanan mudik lebaran di sejumlah tempat di Jakarta untuk memastikan sarana dan prasarana dapat melayani masyarakat dengan baik.
Kepala Negara dijadwalkan akan meninjau pelayanan kereta api dan juga angkutan bus.
Selain meninjau kesiapan pelayanan mudik lebaran, Kepala Negara juga dijadwalkan akan mengunjungi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Sebelumnya saat menerima pimpinan Baznas sekaligus membayarkan zakat beberapa pekan lalu, menurut Kepala Baznas Didin Hafiduddin, Presiden Yudhoyono akan melihat langsung bagaimana kegiatan Baznas.
Sebelumnya pada Minggu (4/8) Presiden meninjau pelayanan mudik lebaran di Pelabuhan Tanjung Priok dan meninjau Posko Lebaran di Kementerian Perhubungan.
Presiden Yudhoyono yang tiba di Posko sekitar pukul 11.30 WIB langsung mengencek kesiapan ruang kendali. Dalam ruang kendali terdapat layar utama berisi 20 layar televisi dan layar lebih kecil di samping kanan-kiri layar utama.
Dalam layar tersebut, Presiden langsung bisa mengetahui situasi dan kondisi di lapangan, baik di jalan darat, kereta api, kapal laut maupun pesawat terbang.
Ruang kendali dapat langsung mengetahui data yang ada di lapangan, baik kecepatan laju kendaraan, jumlah penumpang, maupun data lainnya.
Presiden Yudhoyono dalam kesempatan itu juga melakukan telekonference dengan Direktur Utama PT ASDP Ferry Danang S Baskoro di Pelabuhan Merak, Banten.
Selain itu juga dengan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya I Nyoman Gede Saputra serta nahkoda kapal Kapal Bukit Sigutang.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden meminta para petugas untuk tetap bekerja dengan baik untuk melayani pemudik. Dan tidak lupa untuk memeastikan agar mereka yang bekerja saat lebaran diganti cutinya sebagai kompensasi.
Presiden dalam kesempatan itu didampingi oleh Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri, di antaranya Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.