Muslim Malawi Itikaf Mendoakan Negara

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini

Ahad 04 Aug 2013 20:57 WIB

itikaf Foto: Republika itikaf

REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE -- Sepertiga Ramadhan dimanfaatkan warga Muslim Malawi untuk beritikaf di masjid seluruh negara. Umat Islam Malawi menggunakan itikaf untuk mendoakan negara menghadapi tantangan politik dan ekonomi. 

"Sebagai Muslim, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mendoakan sejumlah tantangan yang dihadapi negara," kata Koordinator Biro Nasional Untuk Infromasi Islam, Dinala Chabulika seperti dikutip OnIslam, Ahad (4/8). 

Menurutnya, negara tengah menghadapi reformasi ekonomi yang berdampak pada kehidupan warga Muslim maupun non-muslim. "Kami minta Tuhan untuk memberi solusi selama 10 hari terakhir Ramahan," ujarnya. 

Ramadhan di Malawi dimulai pada Selasa, 9 Juli lalu. Banyak orang melakukan i'tikaf selama 10 hari terakhir Ramadhan di Masjid. Selama itikaf tersebut, imam di Malawi akan memimpin jamaah lebih banyak berdoa untuk negaranya. 

"Selama 10 hari terakhir Ramadhan, kami minta Tuhan untuk membebaskan kami dari kondisi ekonomi buruk yang dirasakan semua warga," kata Chabulika. 

Menurutnya, kehidupan semakin sulit untuk warga Malawi. Karena itu, setiap Muslim memiliki tanggungjawab untuk berdoa agar masalah di negara segera teratasi. Umat Muslim Malawi juga berdoa untuk perdamaian dan pemilihan umum yang bebas.

"Muslim Malawi merasa bertanggung jawab untuk mendoakan perdamaian dan toleransi politik di pemilihan ke depan," paparnya. 

Terpopuler