Dua Sopir Angkutan Lebaran Positif Gunakan Amphetamin

Rep: Yulianingsih/ Red: Nidia Zuraya

Ahad 04 Aug 2013 14:54 WIB

 Seorang sopir bus luar kota menunjukan urine yang akan diperiksa oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (1/8).    (Republika/Agung Supriyanto) Seorang sopir bus luar kota menunjukan urine yang akan diperiksa oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (1/8). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dua sopir angkutan lebaran di Yogyakarta positif mengkonsumsi obat yang mengandung amphetamin. Akibatnya mereka dilarang untuk meneruskan perjalanan membawa angkutan lebaran 2013. Kedua sopir ini terdeteksi mengkonsumsi obat jenis tersebut saat diperiksa kesehatannya di posko kesehatan dari Kementrian Kesehatan di Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY), Ahad (4/8).

Dalam pemeriksaan kesehatan ini, diperiksa sebanyak 50 supir angkutan lebaran baik antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun antarkota dalam provinsi (AKDP). Dari jumlah tersebut, dua sopir terdeteksi mengkonsumsi obat yang mengandung amphetamin, satu sopir terdeteksi mengkonsumsi obat penenang, dua sopir mengidap deabetes militus (DM) dan 18 supir dinyatakan layak mengemudikan angkutan lebaran tetapi dengan beberapa catatan. Sisanya dinyatakan layak dan sehat mengemudikan angkutan lebaran.

Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Kementrian Kesehatan, Aprilia Rubiana mengatakan, dua sopir yang positif mengkonsumi obat yang mengandung amphetamin ini adalah sopir bus Sugeng Rahayu (Yogya-Surabaya) dan Sumber Alam (Yogya-Jakarta). "Mereka langsung kita rujuk ke tim kesehatan Jasa Raharja," ujarnya.

Tes kesehatan bagi para sopir tersebut telah dilakukan sejak Ahad pagi. Dalam kesempatan itu Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementrian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama melakukan kunjungan ke Terminal Yogyakarta. Tjandra Yoga melakukan pemeriksaan terhadap beberapa fasilitas publik di terminal tersebut.

 

Sebelumnya Tjandra Yoga, telah melakukan kunjungan ke Terminal Tirtonadi Solo, Bandara Solo, Puskesmas Delanggu, Pos Terpadu Prambanan, Pos Terpadu Monjali, dan RSAU Hardjolukito. "Dari hasil pengecekan kita, untuk fasilita kuliner belum maksimal. Kalau makanannya sudah memenuhi standar tapi kalau alat memasaknya masih harus diperbaiki," ujarnya usai meninjau stand kuliner di Terminal Yogyakarta.

Menurutnya, layanan kesehatan pada arus mudik dan balik lebaran harus memenuhi beberapa aspek antara lain,  koordinasi penanganan kesehatan, pemeriksaan faktor resiko seperti supir dan kru, pemeriksaan kesehatan makanan dan pos layanan kesehatan sendiri.

Sementara itu berdasarkan data di Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPY, pada puncak arus mudik lebaran ke Yogyakarta Ahad kemarin, jumlah pemudik yang turun dan berangkat dari Yogya mencapai 31 ribu orang. Pada data per 3 Agustus kemarin jumlah bus yang datang ke TPY mencapai 1.563 unit dengan jumlah penumpang sebanyak 30.365 orang.