REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tradisi mudik kembali memacetkan jalanan dari Denpasar menuju Gilimanuk. Lebih dari itu, antrean panjang sejak Sabtu (3/8) malam hingga Ahad (4/8) siang, mewarnai pelabuhan yang menghubungkan Pulau Bali dengan Pulau Jawa itu. "Saya sejak jam 20.00 wita sudah mengantre, namun baru bisa mendapatkan tiket menyeberang jam 10.00 wita," kata Muliarto, warga asal Lamongan, Jawa Timur.
Hal itu dikemukakan Mul kepada ROL, Ahad (4/8) siang dan saat itu dia sedang bersiap-siap memasukkan kendaraannya ke kapal. Kalau dihitung lebih dari 15 jam Mul mengantre untuk bisa menyeberang ke Pulau Jawa. Mul sudah tinggal di Bali lebih dari 10 tahun dan setiap tahun pula dia menikmati kemacetan di Pelabuhan Gilimanuk saat udik.
Sementara itu pada Ahad (4/8) sekitar 14.00 wita, antrean panjang penyeberang ke Pulau Jawa semakin panjang. Mobil-mobil penumpang pribadi bukan hanya antre sampai ke areal luar pelabuhan, namun antrean sudah sampai lima kilometer atau sampai ke wilayah Cekik, yang berada di kawasan hutan lindung.
Pemudik asal Lamongan, Imam Syamsudin mengatakan, dia sedikit lega, karena baru tiga jam mengantre, sudah bisa masuk ke pelabuhan dan tinggal menunggu giliran membeli tiket. "Saya perkirakan satu atau dua jam lagi sudah bisa naik ke atas kapal," katanya.
Dikatakannya, saat mudik tahun lalu, dia mengantre lebih dari 14 jam. Sehingga kalau mengantre hanya enam sampai tujuh jam bagi dia belum termasuk mengantre. "Saya memang sudah menyiapkan mental untuk mengantre sampai 10 jam, jadi kalau mengantre hanya enam jam, tidak masalah," ujarnya.