BNN Gelar Razia, 1 Sopir Positif Gunakan Psikotropika

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hazliansyah

Ahad 04 Aug 2013 00:36 WIB

 Seorang sopir bus luar kota menunjukan urine yang akan diperiksa oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (1/8).    (Republika/Agung Supriyanto) Seorang sopir bus luar kota menunjukan urine yang akan diperiksa oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (1/8). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Memasuki H-5 lebaran, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DIY menggelar razia pengemudi angkutan di terminal-terminal. Dari razia tersebut, ditemukan satu pengemudi positif menggunakan psikotropika.

"Ada 1 sopir positif benzo diazephin, termasuk golongan psikotropika golongan 4, yang juga ada di minuman suplemen seperti Kratingdeng," kata Kepala Bidang Pemberantasan BNN Provinsi DIY, Sumargiyono di terminal Jombor, Sabtu (3/8).

Namun, karena pengemudi berhasil membuktikan bahwa telah meminum suplemen, pihaknya mengijinkan sopir tersebut untuk melanjutkan perjalanan.

"Ternyata habis minum suplemen. Tadi bisa membuktikan suplemen itu dan kita lepaskan," tambahnya.

Sumargiyono menganjurkan para pengemudi untuk tidak mengonsumsi minuman suplemen berlebihan lantaran dapat menimbulkan efek pada ginjal. "Efeknya kan tidak merasa lelah, padahal tubuh juga perlu beristirahat," katanya.

Razia tersebut, tambahnya, digelar untuk menjaga keselamatan penumpang lantaran melonjaknya penumpang pada arus mudik dan arus balik. Sehingga, dapat menyebabkan pengemudi kelelahan.

Sumargiyono mengatakan tingginya penumpang pada masa arus mudik dan arus balik dapat memicu pengemudi untuk menggunakan narkoba. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan stamina pengemudi.

"Untuk mengantisipasi itu, BNN Provinsi DIY dan Polda DIY melakukan razia, agar mereka sadar penuh ketika mengendarai," tambahnya.

Razia tersebut digelar di dua lokasi yakni di Terminal Giwangan dan Terminal Jombor. Menurutnya, bahaya narkoba dapat menyebabkan halusinasi dan pandangan kabur sehingga terjadi kecelakaan.

Terpopuler