REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jalur Denpasar-Gilimanuk, Bali, yang biasanya sudah padat kini menjadi kian padat dengan datangnya arus mudik. Ruas jalan nasional satu-satunya di Bali itu seakan tidak mampu menampung arus lalu lintas yang kian padat.
"Biasanya Denpasar Gilimanuk bisa saya tempuh selama 3,5 jam, sekarang sampai lima atau tujuh jam," kata Muhammad Ibrahim yang tinggal di Pakis Taji Banyuwangi, Jawa Timur.
Kepada Republika, Sabtu (3/8) petang, Ibrahim mengatakan, jalan Denpasar-Gilimauk mulai dipadati pemudik, terutama pengendara sepeda motor. Sementara kendaraan dari arah Gilimanuk menuju Denpasar juga semakin dipadati oleh pelancong yang ingin memanfaatkan waktu libur panjang.
"Sepeda motor membuat kami kesulitan mendahului kendaraan di depan, akibat meningkatnya kandaraan di jalan, jadi kami harus ekstra sabar," katanya.
Selain jalan utama Denpasar-Gilimanuk yang terasa lebih sesak, jalanan dalam kota Denpasar juga mengalami kemacetan. Hal itu antara lain dipadati oleh pengguna sepeda motor yang ingin melakukan perjalanan mudik ke Pulau Jawa.
"Iya kayaknya mereka juga mau cepat-cepat pulang kampung," kata Ibrahim.