Sehat dan Bugar Selama Perjalanan

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: A.Syalaby Ichsan

Ahad 04 Aug 2013 11:00 WIB

  Sejumlah pemudik memadati KM Dobonsolo yang akan diberangkatkan ke Semarang dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (3/8).   (Republika/Prayogi) Sejumlah pemudik memadati KM Dobonsolo yang akan diberangkatkan ke Semarang dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (3/8). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, Mudik senantiasa disambut antusias dan bersukaria. Berbagai persiapan dilakukan demi siap tempur agar rasa bahagia kian terasa ketika bertemu sanak saudara di kampung halaman.

Salah satu hal penting yang harus dipersiapkan menjelang mudik adalah kesehatan fisik. Tak ada yang lebih membahagiakan dibanding bertemu dengan keluarga dalam keadaan sehat. Hal ini sangat penting, mengingat jarak mudik yang cukup jauh apalagi membawa kendaraan sendiri (mobil) ataupun roda dua.

Direktur Rumah Sakit Tugu Ibu Peppy R Firaidie mengatakan, menjaga nutrisi makanan menjadi kunci penting agar kesehatan selama mudik bisa terjaga dengan baik.

Bagi pemudik yang menggunakan mobil pribadi, nutrisi harus lebih diperhatikan. “Harus diperbanyak mengonsumsi buah-buahan. Bagi yang menyopir tidak boleh terlalu kenyang agar tidak mengantuk,” ujar Peppy ketika dihubungi, pekan lalu.

Keterjagaan nutrisi, Peppy melanjutkan, sangat penting agar dalam perjalanan pemudik memiliki energi yang cukup. Pada saat puasa, kondisi gula darah dalam tubuh akan menurun. Namun, tubuh memiliki mekanisme agar gula darah tetap dalam kondisi cukup. Sahur pun bisa dilakukan mendekati imsak.

Makanan yang dikonsumsi ketika sahur sebaiknya merupakan jenis makanan yang awet atau tidak mudah dicerna. Misalnya, nasi, beras merah, kacang-kacangan, roti gandum, dan kentang. Bagi sopir perlu lebih diperhatikan nutrisi agar tidak terlalu kenyang.

Sebab, terlalu kenyang bisa menimbulkan rasa kantuk dan mengurangi konsentrasi ketika mengendarai mobil. Yang perlu diingat, kata Peppy, dalam mengendarai mobil harus banyak istirahat. Setiap empat hingga lima jam sekali, sopir wajib beristirahat.

Berkendara menggunakan mobil sangat rawan macet. Hal ini akan terasa semakin melelahkan. Maka dari itu, jika ada kesempatan, sebaiknya dimanfaatkan untuk istirahat.

Di setiap istirahat, sopir juga diimbau untuk melakukan olahraga ringan. Kaki perlu diluruskan agar peredaran darah menjadi lancar. Dan, ini akan bisa memulihkan kembali konsentrasi pengemudi. Ia mengingatkan, untuk tidak memaksakan diri ketika sudah merasa lelah dan lebih baik istirahat.

“Misalkan, pagi berangkat setelah Subuh, siang harus beristirahat sekitar satu sampai dua jam. Setelah empat jam berkendara, jangan dipaksakan untuk melanjutkan perjalanan, usahakan beristirahat,” katanya.

Bagi anak-anak yang memiliki kondisi tubuh lebih rentan dibandingkan orang dewasa, orang tua diimbau memperhatikan betul kondisinya. Jangan sampai anak sakit dalam perjalanan atau mengalami dehidrasi ketika lalu lintas macet.

Terpopuler