REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk menghindari aksi kejahatan dan ritual mudik lebih aman dan nyaman selama di perjalanan, pemudik disarankan untuk tidak membawa uang tunai dalam jumlah besar.
Konsultan keuangan Prita H Ghozie menjelaskan, kebutuhan uang tunai oleh tiap-tiap pemudik tidak sama dan sangat tergantung pada kendaraan yang digunakan.
“Tapi, pemudik harus bisa mengukur kebutuhan uang tunai yang diperlukan ketika di perjalanan. Prinsipnya, demi keamanan apa pun kendaraannya saat mudik, tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar. Uang tunai cukup digunakan untuk membeli kebutuhan di jalan,” kata Prita.
Uang tunai itu juga perlu dipecah di beberapa tempat, sebagian ditaruh di dalam tas dan sisanya di dompet. Bagaimana kalau pemudik kehabisan uang tunai selama di perjalanan? Prita mengatakan, saat ini hampir semua bank sudah memilki jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) yang tersebar di seluruh kota apalagi di Pulau Jawa. Jadi, pemudik bisa mengambil uang tunai melalui ATM kapan dan di mana saja.
Namun, dia menyarankan uang di ATM-pun sebaiknya tidak terlalu banyak. Sama seperti prinsip menyimpan uang tunai di beberapa tempat, saat menyimpan uang di ATM, juga perlu disebar di beberapa rekening (ATM). Hal ini penting untuk mengantisipasi jika terjadi kehilangan atau perampasan kartu ATM.
Begitu pula ketika ingin memberikan oleh-oleh kepada orang tua. Demi keamanan, uang sebaiknya ditransfer. Kalaupun sulit menemukan ATM, transfer bisa dilakukan dengan mobile banking yang relatif lebih mudah.