Sopir Angkutan Lebaran di Yogyakarta Jalani Tes Urine

Rep: Yulianingsih/ Red: Karta Raharja Ucu

Sabtu 03 Aug 2013 14:24 WIB

Tes urine (ilustrasi) Foto: google Tes urine (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan sopir angkutan Lebaran bus antarkota antarpropinsi (AKAP) dan antarkota dalam propinsi (AKDP) menjalani tes urine di Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY), Sabtu (3/8).

Pengujian itu untuk mengetahui apakah ada indikasi penggunaan obat-obat terlarang selama mengemudikan angkutan lebarab 2013. Tes urine ini dilakukan Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) DIY.

Dari puluhan sopir yang dites tersebut tidak ditemukan tanda-tanda penggunaan bahan berbahaya. "Selain di Terminal Yogya, tes serupa kita lakukan di Terminal Jombor, Sleman," kata  Kepala Bidang Pemberantasan BNNP DIY, AKBP Sumargiyono.

SUmargiyono mengatakan, mesti tidak ditemukan sopir positif mengkonsumsi obat terlarang, namun di antara mereka terlihat kelelahan. Karenanya, BNNP menghimbau para sopir beristirahat berkendaraan setiap empat jam sekali.

"Selama masa lebaran, intensitas kelelahan para sopir angkutan umum cukup tinggi. Sehingga rentan menggunakan narkoba maupun zat-zat terlarang untuk menjaga kebugaran tubuh. Namun sampai detik ini masih negatif," tuturnya.

Sebelum dilakukan tes urine, para sopir tersebut menjalani pemeriksaan mata terlebih dahulu. Sehingga, setiap kecurigaan dapat dideteksi lebih awal. Sedangkan proses pengetesan juga berlangsung cepat atau kurang dari dua menit. Hal ini lantaran alat uji urine menggunakan 'rapid test' atau tes cepat. Namun, sedikitnya lima parameter dapat terdeteksi melalui tes cepat tersebut.

Lima parameter ini adalah amfetamin (sabu), metamin (ekstasi), kokain, ganja serta obat daftar G. "Kalau sampai ada yang positif maka kami lanjutkan ke proses hukum serta giat penggeledahan," katanya mengakhiri.

Terpopuler