REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan sopir bus di Terminal Giwangan mengikuti tes urine, Sabtu. Tes tersebut dilakukan untuk memastikan mereka yang sedang bertugas mengantarkan penumpang pada masa Angkutan Lebaran 2013 tidak sedang dalam pengaruh narkoba.
"Tes ini dilakukan sebagai upaya pencegahan agar sopir bus yang sedang bertugas selama masa Angkutan Lebaran tidak menggunakan narkoba karena akan sangat membahayakan penumpang," kata Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY Sumargiyono di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, latar belakang dilakukannya tes narkoba tersebut, antara lain makin tingginya intensitas kerja para sopir bus untuk melayani para penumpang sehingga terkadang mereka mengonsumsi obat-obatan bahkan narkoba dengan harapan mampu memperkuat daya tahan tubuh sehingga tidak mudah merasa lelah.
Padahal, lanjut dia, sopir yang sedang berada dalam pengaruh obat-obatan atau narkoba bisa saja terlibat kecelakaan di jalan raya dan membahayakan penumpang. "Target kami, bisa melakukan tes kepada 100 sopir. Dan, sampai saat ini, belum ada satu pun sopir yang terbukti mengonsumsi narkoba," katanya.
Dalam pemeriksaan tersebut, petugas BNNP DIY menggunakan alat "rapid test" sehingga hasil tes bisa diketahui saat itu juga. Ada beberapa parameter yang bisa diketahui, seperti kokain, amfetamin, metamfetamin, ganja, obat daftar G, dan benzo atau kandungan obat-obatan yang biasa dijual di warung, seperti obat sakit kepala.
Apabila sopir terbukti positif mengonsumsi narkoba, pihaknya akan melakukan tindakan hukum, seperti penggeledahan badan hingga bus, kemudian pihaknya akan mengamankan sopir.
Kegiatan serupa, kata dia, tidak hanya dilakukan di Terminal Giwangan, tetapi juga di Terminal Jombor Kabupaten Sleman.
Sementara itu, sopir bus Rahmat Wibowo yang dinyatakan negatif narkoba mengatakan bahwa dirinya baru sekali mengikuti tes narkoba di Terminal Giwangan.
"Tes ini sangat bagus. Selain narkoba, petugas juga memeriksa kesehatan sopir bus. Saya juga tidak pernah memakai narkoba atau obat-obatan seperti itu. Jika lelah, ada sopir pengganti atau istirahat saja," kata sopir bus Yogyakarta--Tangerang itu.