REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tak sedikit pemudik sepeda motor yang membawa barang bawaan berlebih. Tak tanggung-tanggung, barang bawaan yang dibawa pemudik di atas sepeda motor bisa berupa koper pakaian, kompor, tabung gas, hingga televisi.
Namun, jumlah pemudik sepeda motor yang membawa penumpang dan barang bawaan berlebih semakin berkurang setiap tahun. Data itu didapat dari pantauan Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi Kota, Jawa Barat.
"Saya lihat jumlah pelanggaran tersebut berkurang pada aktivitas mudik tahun ini, walaupun jumlahnya belum signifikan," ujar Kanit Pendidikan Rekayasa Lalu Lintas Polresta Bekasi Kota, AKP Suswanti, di Posko Pengamanan Mudik Jalan M Hasibuan, Bekasi Selatan, Sabtu (3/8).
Suswanti mengatakan, polisi telah menegur pemudik yang mengendarai motor dengan membawa barang melebihi kasitas saat melintas di wilayah hukum setempat. Tujuannya tak lain guna mencegah terjadinya kecelakaan.
"Tindakan kami tidak sampai pada sanksi penilangan jika ada yang membawa barang melebihi kapasitas muatan atau penumpang. Mereka hanya kami beri teguran dan arahan agar aman," katanya.
Operasi Ketupat Jaya 2013 kata Suswanti, lebih pada operasi kemanusiaan, sehingga pihaknya sebisa mungkin akan menghindari upaya penilangan terhadap pemudik. Sejak Operasi Ketupat Jaya 2013 bergulir, Suswanti mengatakan, pihaknya masih mendapati pengemudi sepeda motor yang membawa dua anak dan barang bawaan berlebih di wilayah hukum setempat.
"Biasanya, pengendara menambah rangkaian bambu atau kayu di belakang motor untuk memperluas tempat penyimpanan barang. Padahal, upaya itu beresiko menimbulkan kecelakaan," katanya.
Suswanti mengatakan pengemudi sepeda motor dengan jumlah penumpang berlebih disarankan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus di Terminal Induk setempat.