Puluhan Aparat Gabungan Amankan Terminal Pulogadung

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Jumat 02 Aug 2013 23:23 WIB

 Petugas gabungan Polres Jakarta Timur dan Polsek Pulogadung melakukan razia terhadap warga yang diduga preman di kawasan terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (14/5).  (Republika/Yasin Habibi) Petugas gabungan Polres Jakarta Timur dan Polsek Pulogadung melakukan razia terhadap warga yang diduga preman di kawasan terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (14/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 60 petugas gabungan yang terdiri dari personel kepolisian, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan pramuka mengamankan Terminal Pulogadung Jakarta Timur selama arus mudik Idul Fitri 1434 Hijriah.

"Untuk sementara ini, H-6 menjelang lebaran sebanyak 60 petugas gabungan diterjunkan untuk mengamankan arus mudik," kata Kepala Pos Pengamanan Terminal Bus Pulogadung, Iptu Aston Edward Sinaga di Jakarta, Jumat (2/8).

Ia menyebutkan nantinya akan ada tambahan dari Brimob sehingga semuanya ada 103 personel. Ada tiga regu yang akan melakukan pengamanan tujuh titik di terminal itu.

Menurut dia, enam hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah, belum ada tambahan personel Brimob dikarenakan belum ada lonjakan pemudik.

 

"H-6 ini tidak peningkatan penumpang, untuk sementara petugas pengamanan gabungan yang berjaga di terminal setiap harinya berjumlah sekitar 60 personel. Mereka dipimpin oleh tiga Kepala Unit Kecil Lengkap Polri yang berjaga selama 12 jam secara bergantian," kata dia.

Kpala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pulogadung Kompol Zulham Effendy mengatakan menerjunkan 30 sampai 40 personel untuk melakukan pengamanan Terminal Pulogadung dan Rawamangun selama arus mudik lebaran.

"Jadi kami sudah menempatkan personel dari mulai tanggal 1 Agustus 2013. Setiap harinya dijaga oleh 13 personel serta dibackup oleh Samapta Polda dan Brimob untuk mengantisipasi Terminal Pulogadung dan Rawamangun yang kebetulan ada di wilayah Polsek Pulogadung," kata Zulham.

Polisi juga menempatkan personel berpakaian sipil dari jajaran intelejen di setiap titik rawan kejahatan. "Personel dan itu akan bergantian selama 24 jam dengan pergantian tiga shift. Untuk sniper tidak ada di Pulogadung, tapi pasukan bersenjata kita siapkan karena memang sesuai dengan perintah Pak Kapolda tidak ada toleransi ketika ada gangguan keamanan yang mengganggu pada saat arus mudik," jelasnya.