Calon Penumpang KA Diminta Jangan Gubris Calo Tiket

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Djibril Muhammad

Jumat 02 Aug 2013 20:42 WIB

Calon penumpang Kereta Api Mataremaja jurusan Malang, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (29/7).   (Republika/Adhi Wicaksono) Calon penumpang Kereta Api Mataremaja jurusan Malang, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (29/7). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PT KAI mengingatkan agar calon penumpang KA jangan tergiur dengan tawaran tiket KA yang mungkin masih ditawarkan para calo.

Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, menyatakan, bila calon penumpang masih tergiur dengan bujuk rayu calo, maka yang rugi adalah calon penumpang sendiri.

"Kalau sampai membeli tiket dari calo, yang rugi pasti calon penumpang. Soalnya, ketika akan masuk peron dan dilakukan pemeriksaan tiket, yang bersangkutan bisa dilarang masuk peron karena nama yang tertera dalam tiket berbeda dengan nama yang di KTP," katanya menjelaskan, Jumat (2/8).

Bahkan dia menyebutkan, dalam musim lebaran seperti sekarang ini, pemeriksaan tiket  penumpang KA akan lebih tegas. Bahkan pemeriksaan saat boarding di seluruh stasiun keberangkatan penumpang, dilakukan dengan mencocokkan wajah penumpang dengan wajah yang tertera dalam foto kartu identitas.

"Kalau ternyata wajah calon penumpang ternyata berbeda dengan wajah yang terdapat dalam kartu identitas, maka petugas pemeriksa akan melarang yang bersangkutan masuk stasiun. Bahkan tiketnya dianggap hangus, tidak bisa digunakan," kata Surono.

Selain pemeriksaan tiket KA yang lebih ketat, pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang juga akan diperiksa menggunakan metal detector petugas boarding.

Pemeriksaan menggunakan metal detector ini untuk mendeteksi kemungkinan adanya penumpang yang membawa barang-barang yang termasuk dalam larangan pengangkutan menurut undang-undang, seperti senjata tajam dan senjata api.

Surono menyebutkan, semua kebijakan ini diambil semata-mata demi keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang dalam perjalanan KA. Dalam hal pengetatan pemeriksaan tiket, Surono menyatakan, hal itu dilakukan dokumen manifest perjalanan akan terjaga validitasnya, sehingga keamanan seluruh penumpang selama perjalanan juga akan lebih terjamin.

"Hal ini juga akan mempermudah pengusutan dan pengurusan klaim asuransi jika mengalami kecelakaan selama dalam perjalanan," katanya menjelaskan.

Sementara mengenai kondisi pemesanan tiket KA, hingga Jumat (2/8) pukul 15.00 WIB, tiket kereta api untuk arus mudik dari Jakarta ke arah Purwokerto, Yogya dan Solo sudah terjual habis. Sedangkan arus balik, untuk semua KA pada tanggal 10 Agustus (H+1 Lebaran) juga sudah ludes terjual untuk semua KA.

Tiket yang masih tersisa, adalah untuk H+2 lebaran, atau tanggal 11 Agustus ke atas.Sedangkan tiket mudik dari arah Bandung yang masih tersedia, tinggal untuk perjalanan KA kelas eksekutif dan bisnis pada perjalanan pada 8 Agustus (H-1) ke atas.

Sementara tiket arus balik ke arah Bandung masih tersisa sekitar 1.300-an tiket untuk keberangkatan pada  14 sampai dengan 18 Agustus 2013.

Terpopuler