Pertigaan Losari Sangat Minim Fasilitas Lalu Lintas

Rep: Hannan Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan

Jumat 02 Aug 2013 18:39 WIB

Kemacetan di pantura (ilustrasi) Foto: antara Kemacetan di pantura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOSARI-- Kota terakhir yang menjadi perbatasan Cirebon-Jawa Tengah, Losari dinilai memerlukan kesiagaan dan kewaspadaan pengendara yang melintasinya.

Pasalnya, pertigaan Losari yang menjadi penghubung mereka yang akan ke Tegal, Brebes, dan kota-kota lainnya di Jawa Tengah ternyata tidak didukung fasilitas lalu lintas yang memadai.

Minimnya lampu penerangan jalan dan tidak adanya lampu merah membuat pertigaan tersebut sembraut. Tepat di pertigaan Losari, pospam yang didirikan di depan Pos Polantas Losari harus bekerja eksta. Polisi harus mengatur lalu lintas secara manual karena ketiadaan lampu merah.

Ro Ops Polda Jabar, Kombes (Pol) Daniel saat ditemui Republika tengah mengecek lapangan mengatakan arus lalu lintas PertigaanLosari terbilang cukup lancar.

Namun ia menyayangkan tidak adanya fasilitas penunjang lalu lintas seperti lampu merah dan lampu jalan. "Lampu penerangan tidak ada. Lampu lalu lintas juga tidak ada. Caranya, ini harus diatur langsung oleh orang," jelasnya kepada Republika, Jumat (2/8).

Daniel menegaskan, pertigaan Loasari sesegranya harus dibenahi. Ketika terjadi kepadatan kendaraan, petugas polisi setempat harus segera turun langsung mengatur arus lalu lintas. Mengingat tidak adanya lampu lalu lintas.

Kendati pertigaan tersebut bisa dikatakan sembraut dan cukup berbahaya, Daniel mengatakan belum ada temuan kecelakaan lalu lintas. "Justru ketika kendaraan padat, pengemudi akan berhati-hati. Kalau sepi, orang akan ngebut dan rawan terjadi kecelakaan," jelasnya.

Terpopuler