Pemerintah Perkirakan Pemudik Bermotor Turun

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani

Jumat 02 Aug 2013 18:10 WIB

   Di tengah cuaca panas ini, pemudik yang melintasi Jalur Pantura diminta waspada dan hati-hati. Foto: Republika/Agung Fatma Putra Di tengah cuaca panas ini, pemudik yang melintasi Jalur Pantura diminta waspada dan hati-hati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, mengatakan untuk arus mudik tahun ini, pengendara sepeda motor mengalami penurunan hingga 10,8 persen. Tak hanya sepeda motor, mobil pribadi pun mengalami penurunan hingga 8 persen.

Ia mengatakan hal tersebut dikarenakan pelayanan untuk moda transportasi yang ditingkatkan. Di lain pihak, para pengusaha transportasi pun tidak berani menaikan harga lagi karena kemungkinan tidak akan laku.

“Pelayanan kita pada moda bus, kereta api, udara, dan kapal, pelayanan memang lebih diutamakan. Kami juga menjamin tidak ada kenaikan yang terlalu tinggi,” katanya saat memberikan keterangan pers usai sidang cabinet paripurna tentang kesiapan mudik lebaran, Jumat (2/8).

Ia mengatakan penurunan angka penggunaan mobil pribadi dan sepeda motor diprediksi dari jumlah 1,7 juta jumlah pengendara sepeda motor dari Jakarta terjadi pengurangan hingga 600 ribu. Belum lagi jumlah motor yang dititipkan ke pegadaian.

Sementara itu, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan pengguna kendaraan yang menurun tahun ini dipengaruhi pula dengan peningkatan pelayanan sejumlah kendaraan umum seperti kereta api hingga angkutan udara. “Ini tercermin dari meningkatnya angkutan kereta api dan angkutan udara,” katanya.

Ia mengatakan walaupun jumlah pemudik meningkat, tetapi kondisi tersebut bisa ditangani dengan banyaknya perusahaan yang mengadakan mudik gratis. Termasuk juga partai politik. “Yang menarik, angkutan gratis ikut meningkat tajam dibandingkan tahun lalu, hampir semua perusahaan besar dan beberapa partai politik melakukan angkutan gratis yang jumlahnya ratusan ribu penumpang,” katanya. Esthi Maharani

Terpopuler