Mudik, Waspadai 5 Pasar Tumpah Ini

Rep: Edy Setyoko/ Red: Heri Ruslan

Jumat 02 Aug 2013 17:56 WIB

Pasar tumpah Pasar tumpah

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Solo melakukan sejumlah antisipasi terkait keberadaan pasar tumpah menjelang Lebaran 1434 H. Jika tidak dikelola secara baik, keberadaan pasar tumpah tersebut, berpotensi menimbulkan kemacetan lalu-lintas.

Kepala DPP Solo Subagyo, JUmat (2/8), mengatakan, pasar tumpah diperbolehkan dengan catatan luasannya menyesuaikan kondisi di lapangan. Dan, tidak boleh menjorok lebih dari satu meter dari tepi jalan.

''Yang kami prediksi akan ada pasar tumpah itu di lima pasar, yaitu Pasar Gede, Pasar Harjodaksino, Pasar Kembang, Pasar Rejosari dan Pasar Kadipolo. Sedangkan dua pasar lain rawan macet, karena parkir Pasar Klewer dan Pasar Singosaren,'' kata Subagyo.

Di Pasar Gede, lanjut Subagyo, pasar tumpah terjadi karena saat H-3 banyak yang berjualan janur untuk kebutuhan Lebaran. Pedagang janur nanti ditata dan didorong berjualan di sisi utara pasar. Jikalau masih belum muat, nantinya ditambah di utaranya lagi yaitu di Jl Urip Sumoharjo.

''Di Jl Urip Sumoharjo itu pun hanya boleh di trotoar. Lebarnya maksimal satu meter dan panjangnya dua meter''. Disampaikan, pasar tumpah biasanya berlangsung mulai H-3 sampai kemudian H+7. Hal ini lantaran para pedagang pasar tumpah itu menjual kebutuhan Lebaran dan Lebaran ketupat.

Parkir juga sudah ditata. Parkir tidak boleh lagi 45 derajat tapi 0 derajat. Untuk di Pasar Singosaren dan Pasar Harjodaksino, Pasar Kadipolo dan Pasar Kembang, parkir didorong masuk ke atas,” ungkapnya.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, tiap tahun lonjakan pedagang pasar tumpah tidaklah besar. Merka kebanyakan pedagang dadakan dan menjual dagangan untuk kebutuhan lebaran seperti daun, janur, kupat, bunga dan daun telisik.

''Mungkin kenaikannya sekitar 10-15 persen. Mereka rata-rata dari luar kota seperti Tawangmangu, Kopeng, Karanggede, Andong,'' tambahnya.

Terpopuler